Terkadang benar kata pepatah, diantara yang berdua pasti hadir yang ketiga; Setan atau manusia yang menjelmanya.
Hanya saja, manusia lebih gemar mencari daripada bersyukur, yang bersamamu setiap hari, yang sabar ketika kau bertingkah, yang lebih meringankan egonya ketika kau sedang berada dipuncak amarah, malah kau buat hancur dan disia-siakan.
Kepadaku cinta, kau ajarkan.
Kepadaku sabar, kau ajarkan.
Kepadaku sembuh, kau ajarkan.
Kepadaku patah, kau sebabkan.Lalu, bersamanya kau terapkan. Tidak begitu adil bukan?
Harap menjulang gunung, rasa sedalam palung. Kita ialah untaian kisah yang kasih tak beruntung. Memahat pada nisan, menulis dalam lembar kenangan lalu mati bersama angan.
Yang mengajari arti tentang menyukai ternyata berakhir sebagai yang paling menyakiti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangkit Dari Keterpurukan
PoetryBangkit dari masa lalu yang menghantui pikiran, dan kenangan. Fase dimana dari awal saya terpuruk menjadi bahagia seperti sekarang. Semua tergantung masing-masing orang. Ingin bertahan tetapi disakiti atau melepaskan Demi kebahagiannya. Tuhan tidak...