Tempo lalu kamu datang (lagi), menceritakan perihal ia yang kau sesali. Kau bercerita, lalu aku menjadi pendengar keluh kesahmu selama ini.
"Dia mematahkan hatiku, lalu dia meninggalkanku." katamu.
Aku cukup terkejut. Kukira dia benar-benar akan menjagamu, nyatanya dia tidak bersungguh-sungguh mencintaimu, rayuan-rayuan agar kamu meninggalkan ku hanyalah tipu daya dia agar bisa memilikimu.
Disaat kau datang lagi, aku sempat terpikat ingin kembali (lagi), tapi tetap ku tanamkan dalam diri bahwa aku tetap harus pergi. Tidak ada kata kembali, jika kembali hanya menuai sakit lagi, untuk apa?
Akupun ingin berbahagia, semoga lukamu cepat pulih, lalu kau kembali berpetualang lagi dan menemukan sosok yang benar-benar mencintai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangkit Dari Keterpurukan
PoetryBangkit dari masa lalu yang menghantui pikiran, dan kenangan. Fase dimana dari awal saya terpuruk menjadi bahagia seperti sekarang. Semua tergantung masing-masing orang. Ingin bertahan tetapi disakiti atau melepaskan Demi kebahagiannya. Tuhan tidak...