Hati dan logika itu kontradiksi, semisal; yang satu meminta hadirmu, sisanya merupakan kamu.
Hanya saja air dan api tidak pernah bisa disatukan, sama-sama mencintai petualangan pun tetap saja kita beda arah dan jalan.
Mereka meminta ku untuk mengikuti kata hati, lalu setelah itu hati kembali patah lagi.
Beruntunglah Tuhan menciptakan logika sebagai penyeimbang, bahwa hati mengarah rapuh logika membawa sembuh.
Logika mengajarkan bahwa laut dan pantai adalah dua hal yang berbeda, kau dan aku ialah sesuatu yang tak mungkin sama.
Sudah, salam perdebatan ini jelas sekali bahwa logika akan selalu juara, dan hati kembali berdarah Penuh luka.
***
Mencintai mu dengan hati, melupakanmu dengan logika.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangkit Dari Keterpurukan
ПоэзияBangkit dari masa lalu yang menghantui pikiran, dan kenangan. Fase dimana dari awal saya terpuruk menjadi bahagia seperti sekarang. Semua tergantung masing-masing orang. Ingin bertahan tetapi disakiti atau melepaskan Demi kebahagiannya. Tuhan tidak...