Kisah manis tentang aku dan kamu telah pupus, dengan kata putus.
Kamu yang pergi kelain hati sebelum rencana kita dimasa depan terwujudkan
Kadang melamun adalah caraku untuk menenangkan pikiranku, sedangkan melamun tentangmu adalah hujan yang aku tak tau sampai kapan akan terhenti. Deras sederas rindu padamu, Dingin sedingin sikapmu kepadaku.
Setiap tetes air dan gemerciknya berbunyi dan berbisik tentang kesunyian dan rintiknya membasahi hati yang rindu senyumanmu itu.
Untukmu yang sedang patah karena cinta, Kamu ingat seberapa sering kamu patah olehnya? Dan berapa kali kamu bangkit tanpanya?
Mau sampai kapan kamu
Menyiksa dirimu sendiri, dengan
Memperjuangkan ia yang tidak
Sedikitpun perduli padamu?
Ibarat senja yang indah, yang mampu
Membuatmu nyaman dan membawa
Ketegangan padamu, namun kamu
Harus ingat bahwa senja hanya
Sementara, sesaat datang lalu pergi
Begitupun cinta memang indah,
Namun kamu harus siap menerima
Bahwa kamu akan merasakan
Kehilangannya.
Memang berat ketika harus
Merelakan seseorang yang sudah
Diperjuangkan atau melepaskan
Seseorang yang sudah didapatkan,
Namun lebih menyakitkan ketika kamu
Memperjuangkan seseorang yang tidak
Ingin diperjuangkan
Mengejar seseorang yang terus berlari,
Biarkanlah ia pergi, setidaknya kamu
Masih mempunyai rindu untuknya dan
Waktu hanya akan membuatmu terus
Merindukannya.
***
Aku sendu
Ketika sedang rindu,
Karena ragamu
Kini bukan tempat pulangku
Pelukmu yang dulu
Hangat menenangkanku,
Kini berubah menjadi pilu
Seakan tak mengerti keraguanku
Kamu harus tahu
Merindukanmu membuat sendu,
Namun merindukanmu
Akan selalu membuatku candu
Aku termakan rindu dan waktu, sebab
Waktu hanya membuatku semakin
Merindukanmu
***
Jangan karena cinta kamu merasa
Lemah, sebab cinta menguatkanmu
Bukan melemahkanmu
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangkit Dari Keterpurukan
PuisiBangkit dari masa lalu yang menghantui pikiran, dan kenangan. Fase dimana dari awal saya terpuruk menjadi bahagia seperti sekarang. Semua tergantung masing-masing orang. Ingin bertahan tetapi disakiti atau melepaskan Demi kebahagiannya. Tuhan tidak...