Setelah perpisahan hebat itu, aku justru mulai menata lagi dari awal. Semua harapan dan angan-angan dimasa depan hancur bersamaan karna satu orang memutuskan suatu hubungan.
Setelah berpisah, kau menyuruh ku untuk mencari pengganti mu. Tidak semudah itu mencari lalu mengganti, puan. Semua butuh proses, hati perlu beristirahat sebentar. Tidak sepatutnya dipaksa untuk jatuh cinta lagi, jika terburu-buru malah membuat luka hebat yang baru.
Kamu mudah lupa, sebab dia sudah ada sedari kita bersama. Sementara aku? Aku terlalu fokus membuatmu bahagia, tanpa ada niatan pergi sama sekali. Dengan mudahnya kau berucap,
"hal yang untukku mudah, malah mempersulit diriku."Jika sedari dulu aku tidak berpura-pura bodoh, tidak berpura-pura bahwa hubungan kita baik-baik saja. Sudah aku enyahkan kau! Kalo bukan karna cinta, karna sayang, karna komitmen sudah kutinggalkan kau!
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangkit Dari Keterpurukan
PoesíaBangkit dari masa lalu yang menghantui pikiran, dan kenangan. Fase dimana dari awal saya terpuruk menjadi bahagia seperti sekarang. Semua tergantung masing-masing orang. Ingin bertahan tetapi disakiti atau melepaskan Demi kebahagiannya. Tuhan tidak...