Melangkah

242 8 0
                                    

Kurasa aku sudah melangkah jauh.

Melihat kau sedang berbahagia pun aku sudah tidak merasakan luka apa-apa. Berbeda ketika waktu kita baru berpisah, diposisi itu aku belum terbiasa.

Sekarang lihatlah aku, berbeda dari sebelumnya bukan?

Jika kau mengkritik diriku, sebab aku berubah. Heii sadarrr kau yang merubah ku karna sifatmu!....

Aku seperti ini karnamu, tapi aku sangat berterima kasih denganmu. Sebab karnamu, ceritaku ini sudah ada kemajuan, dan aku banyak belajar dari luka yang kemarin.

Hei kau mau tau? Walaupun aku yang kau kenali sudah berubah, aku tidak akan merubah yang satu ini.

Aku tidak  memberimu selamat pagi dan malam, tidak mencemaskan mu ketika kau terluka.

Tapi...

Aku tetap mendoakan mu untuk bahagia selalu. Meskipun bukan aku yang membuatmu bahagia, sekarang.

Itu saja yang sekarang bisa kulakukan, jika aku masih menunggumu. Mau sampai kapan aku terpuruk?

Aku bosan menulis sesuatu hal kesedihan ataupun perpisahan. Aku benci seperti ini, aku harus melangkah jauh. Satu-satunya cara aku harus bangkit dari keterpurukan ini.

Aku hanya ingin menulis perihal-perihal bahagia,bukan patah hati, dan lara.

Hei puan tenang saja, aku sudah benar-benar melupamu. Tapi tolong, jangan pernah mengingatkan kenangan kita ya. Sebab melupakanmu butuh waktu banyak untuk melupanya.

Sekali lagi, terimakasih patah hatinya.
Aku pergi dulu, mencari pasangan yang mengerti perihal bertahan bukan mencari yang bosan selalu jadi alasan untuk pergi.

Bangkit Dari KeterpurukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang