Aku mendapatkan kabar, kau sudah bahagia. Syukurlah kau sudah tidak merana dan sudah mendapatkan penggantiku.
Oiya, janjimu yang kau ucap kepadaku cabut saja. Nanti Tuhan marah jika kau mengingkarinya hehe. Kau pernah berkata kepadaku. "Kau orang terakhir yang aku pacari." Aku berpura-pura lugu saja mengatakan iya.
Tak lama dari perpisahan itu, dia mampu menggantikan posisiku, tak apalah yang penting kau sudah bahagia toh. Bahagiamu kan bahagiaku, walaupun angan-angan kau ingin menua berdua yang kau impikan bersamaku sudah terhapus karna dia.
Aku selalu berkata, "menua berdua, jangan mendua berdua." Kau sudah lupa ya? Sudahlah jangan kau ingat-ingat, aku saja yang mengingat nya.
Terimakasih pernah hadir.
Terimakasih telah pernah ada di bumi.
Terimakasih atas segala rasa yang pernah ada.
Setidaknya, kita pernah merajut asa bersama.
Setidaknya, kita pernah saling untuk menjaga.
Walau pada akhirnya, kita tak ditakdirkan untuk tetap saling bersama.
Kini, smua tentang pemberian mu akan selalu kusimpan didalam kepala,
Disini segala tentang mu kumusiumkan.
Agar mudah bagiku,
Jika ingin berkunjung untuk melihat sejarah.
***
Hai, bahagialah
Aku nanti akan bahagia dengannya
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangkit Dari Keterpurukan
ПоэзияBangkit dari masa lalu yang menghantui pikiran, dan kenangan. Fase dimana dari awal saya terpuruk menjadi bahagia seperti sekarang. Semua tergantung masing-masing orang. Ingin bertahan tetapi disakiti atau melepaskan Demi kebahagiannya. Tuhan tidak...
