Di dalam lift tanpa ada seorang pun yang berada di dalamnya, Soji menyalakan rokoknya.
Ting.
Lift berhenti di lantai tiga belas. Ketika pintu terbuka terlihatlah tujuh orang pria dewasa yang ingin masuk namun akhirnya mengurungkan niatnya.
Salah satu dari mereka berkata, "Ah! Gue lupa dompet gue!" serunya.
"Yaudah kita ambil," dan mereka semua pergi.
Tanpa mengatakan apapun, Soji menutup kembali pintu lift. Wajahnya tampak kusut dan ia terus saja menghisap rokok dan menghembuskan asapnya, membuat dalam lift dipenuhi asap.
Srk. Srk.
Terdengar suara gelombang radio mencari frekuensi.
"Tanpa mengurangi rasa hormat, kami dari pihak keamanan apartemen meminta anda dengan sangat segera mematikan rokok anda. Apartemen ini merupakan kawasan dilarang merokok. Jika ingin merokok, anda bisa pergi ke ruangan bebas merokok. Terima kasih."
Soji menatap tajam lensa CCTV di ujung belakangnya. Bukan menaati larangan tersebut, ia malah menantang pihak keamanan dengan menghisap kembali rokok dan menyemburkan asapnya tepat ke lensa.
Di ruang keamanan, "Tangkap pria itu! Usir dia jika dia tinggal di apartemen ini! Kembalikan uangnya pembelian miliknya! Kita tidak membutuhkan penghuni yang tidak memiliki rasa hormat!" seru manajer emosi.
Ting.
Soji berhasil mencapai lobby. Pintu lift terbuka dan ia langsung di hadang pihak keamanan dipimpin oleh pihak manajer.
"Maaf, tapi saya meminta anda untuk keluar sekarang juga," ujar manajer.
Fuh...
"Bisa kau katakan lagi?" Soji berjalan keluar, mendekat ke arah sang manajer.
Refleks, manajer mengambil satu langkah mundur. Rasa emosinya mendadak menciut. Melihat penampilan Soji secara langsung membuat ia merasa terintimidasi.
Penampilannya sungguh membuat siapapun merasa takut, bahkan bagi pria sekalipun. Wajahnya terlihat sangar, rambut gaya cepak dengan ukiran yang rumit, dan tato yang bahkan tergambar sampai punggung tangan membuat Soji benar-benar bukan orang yang kamu pikir bisa untuk didekati ataupun diajak bicara.
Ting.
Lift yang berada di hadapan Soji berhasil mencapai lobby
"Dia kenalanku."
Para pihak keamanan itu langsung memberi jalan.
"Ahh... Pak Ryuji," ucap si manajer.
Ryuji menaikan sebelah alisnya, "Pak...?"
"Maaf, maksud saya Tuan Ryuji," manajer langsung membenarkan perkataannya.
"Apa yang dia lakukan?"
"Pria ini merokok di kawasan apartemen ini. Seharusnya dia tidak melakukannya karena ini bukanlah kawasan merokok. Jadi kami datang untung--"
"Menyeretnya keluar?" Ryuji memotong.
Manajer panik, "Bu-bukan seperti itu, Tuan. Kami hanya ingin membawanya keluar sehingga dia bisa merokok di kawasan yang sudah ditentukan."
Soji hanya mendengarkan dengan terus menghisap rokoknya.
Ryuji memandang tajam mereka, membuat mereka semua langsung mengalihkan pandangannya.
"Kau--" Ryuji menunjuk Soji, "--ikut aku."
Soji membuang puntung rokoknya ke lantai dan menginjaknya begitu saja. Manajer melihat dengan tatapan tak percaya namun ia tidak bisa berbuat apapun karena Soji adalah kenalan Ryuji, orang penting yang tinggal di apartemen mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Old Man is Mine [INDONESIA]
RomanceJudul: Old Man is Mine - Buku 1 [INDONESIA] Seri: Old Man is Mine Bahasa: Indonesia Rekomendasi Usia: 18 tahun ke atas °•.•°•.•°•.•°•.•°•.•° •.•°•.•°•.•°•.•° Hana Naomi Sachie adalah seorang gadis berusia 16 tahun yang hidup di tengah keluarga yang...