Bagian 72 - Burden

1.9K 99 0
                                    


Splash!

Hana keluar dari bathtub, air langsung mengalir turun dari tubuhnya. Ia mengatur irama jantung yang berdetak kencang.

Lub, dub, lub, dub, lub, dub.

Tapi pertanyaan Ryuji semakin menambah kecepatan irama jantungnya.

"Kenapa?" Ryuji bertanya.

"Kenapa kau tanya?"

"Sebelumnya kamu berkata kamu mencintaiku dan sekarang ketika aku ingin mengatakan hal yang sama kamu malah mengatakan untuk menyimpannya untuk diriku sendiri."

"Beban," Hana berkata dalam nada yang hampir hilang ditelan angin.

"Apa?" tanya Ryuji karena ia tak mendengar jelas.

"Beban. Aku mengatakan beban, Old Man!" Hana menatap Ryuji, perkataannya sungguh bertekan.

"Aku tidak mengerti."

Hana menarik napas dalam, "Aku mencintaimu adalah baik-baik saja, kamu--" ia menjeda perkataannya, "--tidak baik-baik saja. Benar-benar tidak baik!"

Splash!

Ryuji bangkit, ia keluar dari bathtub dan berjalan mendekat sementara gadis ini mengambil langkah mundur.

"Kenapa kamu mengatakan hal yang hebat sebagai beban?"

"Kamu tau jawabannya," Hana terus berjalan mundur.

"Aku katakan padamu, aku tidak tau atau mengerti. Katakan padaku jawabanmu, sekarang!"

Bam!

Ryuji menghentak tangannya ke dinding tepat di saat Hana sudah tidak bisa mundur ke mana pun. Kini mata mereka saling beradu pandang.

"Selesaikan mandimu dan lupakan masalah ini," Hana menghindar kembali namun Ryuji sudah lebih dulu memblokir jalannya.

"Tetap tinggal, kamu tidak bisa pergi kemana pun sebelum kamu menjawab pertanyaanku."

"Jika aku tidak menjawab, apa yang akan kamu lakukan?" Hana menantang. "kamu mau memaksaku? kamu mau memukulku? Kamu benar-benar ingin melakukan sesuatu seperti yang dilakukan orangtuaku?" sorot matanya tajam.

Ryuji terdiam seketika. Kali ini ia kalah, dengan berat hati ia memberikan jalan untuk Hana dengan menyingkir ke samping. Tanpa mengatakan apapapun lagi, Hana melangkah pergi dan tepat sebelum ia keluar, Ryuji mendengar jelas perkataannya.

"Don't make me hate you."

Deg!

Terkejut, Ryuji benar-benar kehilangan kata-kata.

*****

Mommy mendorong jauh map yang berada di depannya, "Seharusnya kamu tidak memberikannya padaku, Ichirou. Ini bukan sesuatu untuk rakyat biasa sepertiku menanganinya. Ini adalah urusan pemerintah dengan pemerintah."

"Aku tau. Aku sudah menjelaskannya ke Ayah tapi dia bersikeras untuk memberikannya padamu."

"Apa alasannya?"

"Dia berkata, "Manda adalah agen intelijen yang hebat, dia mampu melakukannya meski dia bukanlah lagi seorang agen." Itu yang dikatakan tepat setelah aku menerima map yang dia berikan."

Napas Mommy tercekat, ia terkejut namun berusaha tenang, "Darimana dia tau?"

"Ahh... soal agen intelijen? Aku tidak tau apapun, tapi--" Ichirou mendekat dan berbisik, "--dia itu adalah Menteri Pertahanan, tidak ada yang tidak dia tau."

Old Man is Mine [INDONESIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang