Tok, tok, tok.
Ketukan pelan terdengar. Takiro menggeser pintu, menampakan diri, dan berjalan menuju Ryuji. Ia lalu membungkuk hormat.
"Mereka sudah ada di sini."
Ryuji langsung menatap pria ini dengan tatapan yang berbeda. Tatapan yang sangat tajam dengan ekspresi wajah yang sangat keras. Takiro sendiri mulai mengepalkan tangannya kuat-kuat ketika ia merasakan aura kemarahan yang benar-benar menusukmya.
Ryuji melepas tangan Hana yang kemudian ia masukan ke dalam selimut. Ia lalu berdiri, mengecup keningnya, dan berjalan ke arah Takiro yang kini telah berdiri tegak menghadapnya.
"Dimana Soji?"
"Dia sedang berada di ruang rekam medis, berbicara dengan para dokter di sana untuk mengambil alih perawatan," jelas Takiro.
Ryuji kemudian berhenti tepat di hadapan Takiro, pria ini hanya menunduk dan sama sekali tidak mau beradu mata dengan Ryuji.
Ryuji mengulurkan tangannya, meraih pinggang Takiro, membuat pemiliknya langsung mengelak.
"Ryuji-sama!"
Namun Ryuji lebih cepat, ia berhasil meraih benda yang berada di sana.
"RYUJI!" seru Takiro kembali, tapi Ryuji langsung membungkamnya dengan todongan pistol di keningnya.
"Ssttt... Jangan kau bersuara lagi, aku tidak mau Hana terbangun," ucap Ryuji.
Wajah Takiro mengeras, ia mengambil satu langkah maju dan membuat moncong pistol langsung bersentuhan dengan keningnya.
"Apa yang ingin kau lakukan, Ryuji-sama?!"
"Sesuai dengan apa yang kau pikirkan," Ryuji menjawab dengan sangat santai.
"Kau lupa alasan kenapa kau meninggalkan Blackbird?! Itu karena kau tidak mau mengotori tanganmu dengan darah!"
"Aku ingat, tapi ini adalah alasan yang berbeda. Mereka telah berani menyentuh wanitaku, bahkan menyakitinya! Dia bisa saja mati!"
Takiro terperangah, ia sama sekali tidak percaya bahwa kata-kata yang ia dengan barusan keluar dari mulut pria ini! "Kau... Kau sungguh-sungguh menyukai gadis ini?!"
Ryuji menurunkan pistolnya, "Aku tidak akan menjawab pertanyaan bodoh."
"Kenapa dia?! Dia masih dibawah umur, Ryuji!" Takiro kehilangan sikap hormatnya, "Ini bukan sebuah permainan! Aku tau, bagaimanapun kau tetaplah seorang yakuza, kita adalah pria terburuk yang pernah ada."
"Tapi," alis Takiro menekan, ia benar-benar serius, "Aku tidak pernah berpikir bahwa kau akan ada berada di level paling bawah dengan menyukai gadis dibawah umur. Setidaknya jadilah pria pada umumnya dengan memilih wanita yang seumuran denganmu!"
"Tutup mulutmu, Takiro. Kau tidak tau apapun," Ryuji berjalan melewati dirinya, jengah dengan ucapan tak masuk akal yang pria ini lontarkan.
"Apa karena kau melihat sosok Ane-san pada gadis ini?" Takiro membuat Ryuji berhenti di tempat, "Aku tidak pernah berpikir apa yang dikatakan Soji benar. Aku tau kau kehilangan Ane-san dan masih hidup dalam bayangannya. Tapi aku benar-benar tidak berpikir bahwa kau akan mempergunakan orang lain apalagi gadis dibawah umur sebagai pengganti Ane-san."
BAM!
Ryuji menerjang tubuh Takiro dan menghentakannya ke dinding. Napasnya terdengar memburu, saat ini emosinya sudah benar-benar meledak.
"Apa yang kau tau tentang Okaasan? Hanya karena kau tangan kananku, kau pikir kau tau segalanya, HAH?!"
"Tentu tidak tapi hanya dengan melihatmu saja sudah menjelaskan segalanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Old Man is Mine [INDONESIA]
RomanceJudul: Old Man is Mine - Buku 1 [INDONESIA] Seri: Old Man is Mine Bahasa: Indonesia Rekomendasi Usia: 18 tahun ke atas °•.•°•.•°•.•°•.•°•.•° •.•°•.•°•.•°•.•° Hana Naomi Sachie adalah seorang gadis berusia 16 tahun yang hidup di tengah keluarga yang...