Ring, ring, ring.
Ponsel Takiro berbunyi namun pemiliknya sedang pergi ke toilet, Soji yang ada di sana langsung mengambilnya.
隆司 様
Melihat huruf kanji itu, Soji langsung mematikan panggilan dan menelungkupkan layar ponsel. Tak berselang lama, Takiro kembali dan langsung meminum sakenya.
"Kau habis mengeluarkannya tapi kau malah memasukannya lagi?"
"Hmm?" Takiro menoleh.
"Kau benar-benar sake maniak!" seru Soji.
Ring, ring, ring.
Ponsel Takiro berbunyi, namun Soji menahan tangan Takiro. "Tadi aku meminjam ponselmu untuk menghubungi seorang wanita. Dia sungguh menyebalkan dan aku membuatmu berpura-pura menjadi kekasihku. Dia pasti marah dan akan menterormu sekarang."
"Apa?!" Takiro menepis tangan Soji, "Kenapa kau selalu menjadikanku kambing hitam?!" Soji hanya terkekeh.
Ring, ring, ring.
Ponsel Takiro berbunyi kembali. Soji meliriknya. "Benar-benar Tuan yang keras kepala," gumamnya.
"Kau mengatakan sesuatu?" tanya Takiro dan Soji menggeleng.
Ponsel terus berbunyi membuat Takiro kesal, "Ahh... benar-benar. Hidupku jadi tidak tenang!"
"Biarkan saja, dia akan berhenti menelpon."
Namun ponsel itu terus berbunyi hingga 10 menit lamanya. Takiro tidak bisa tinggal diam lagi, ia mengambil ponselnya meski Soji telah menahannya tapi panggilan itu lebih dahulu berhenti.
"Apa yang aku bilang?" ucap Soji menikmati kudapannya.
Takiro mendengus kesal, tapi ia masih melihat ponselnya. Pupil matanya langsung membulat ketika ia menyadari rentetan panggilan tadi berasal dari tuannya, Ryuji.
"R--ryu...ji... sama...?" suaranya terdengar bergetar, Soji hanya tersenyum.
Ring, ring, ring.
Ponselnya kembali berdering. Terkejut, Takiro hampir saja menjatuhkan ponselnya jika ia tidak segera menangkapnya.
"Y--ya, Ryuji-sama! Ma-maaf saya tadi--"
"Takiro? Ini benar Takiro?"
Takiro menjauhkan ponselnya untuk memastikan nama penelpon dan ia kembali mendekatkan ponsel tersebut ke telinganya.
"Ya, saya Takiro, Ryuji-sama. Tapi kenapa suara anda seperti--"
Lagi-lagi perkataannya dipotong, "Takiro! Apa kau tau dimana Soji?! Ah... tidak, tidak, tidak. Apa mungkin kau bersama dengannya sekarang?"
Takiro melirik Soji yang menatapnya heran. "Ya, Ryuji-sama. Kami berdua sedang minum di restauran biasa."
"Bagus! Sekarang loudspeaker panggilan ini!"
Takiro menurut, ia meletakan ponselnya di meja dan menyentuh gambar loudspeaker.
"Soji?"
Soji terkejut, ia langsung menatap Takiro, "Dia--"
"Ah, ya... Kau benar, aku Hana. Tapi bisa kau tanya hal yang lain nanti. Kau dimana sekarang?"
Soji menghela napas, "Bukankah kau sudah dengar, aku dan Takiro sedang berada di restauran biasa. Kau bisa tanyakan itu ke Ryuji."
"Ah... Ryuji..." nada Hana terdengar menggantung, "Masalah itu, aku butuh kau cepat ke sini."
"No, thanks."
KAMU SEDANG MEMBACA
Old Man is Mine [INDONESIA]
RomanceJudul: Old Man is Mine - Buku 1 [INDONESIA] Seri: Old Man is Mine Bahasa: Indonesia Rekomendasi Usia: 18 tahun ke atas °•.•°•.•°•.•°•.•°•.•° •.•°•.•°•.•°•.•° Hana Naomi Sachie adalah seorang gadis berusia 16 tahun yang hidup di tengah keluarga yang...