Bagian 70 - Demand

2.1K 111 0
                                    


"Ookasan!!!" Ryuji kecil memeluk ibunya dari belakang. Ookasanmenoleh namun wajahnya terlihat buram.

"Ookasan! Aku mau makan! Lapar, lapar, lapar!" rengek Ryuji.

Ookasan mengelur kepala Ryuji lembut, "Kebetulan Ookasan baru saja memetik sawi putih. Apa kau mau memakannya bersama tahu?"

Ryuji mengangguk antusias.

"Anak lain membenci sayuran, apa kau tidak membencinya?"

Ryuji menggeleng, "Tidak, karena Ookasan yang memasaknya. Jadi aku tidak akan membencinya."

*****

"Old Man... Hey..." Hana menepuk-nepuk tubuh Ryuji.

"Ngghhh..." pria itu malah mengerang dan tetap menutup matanya.

"Bagian mana yang sakit? Aku akan memanggil Soji," Hana berniat pergi tapi tangan Ryuji menahannya.

Hah... hah...

Peluh keringat membasahi kening dan tubuhnya, "Stay," Ryuji membuka lebar-lebar matanya.

"O-okay," jawab Hana terbata dan duduk di pinggiran tempat tidur.

"Tubuhmu basah, apa kamu ingin mandi? Aku akan menyiapkan air panas untukmu, akan lebih baik jika kau berendam sebentar."

Ryuji mengulurkan tangannya dan meletakannya di belakang kepala Hana membuat pupil gadis ini membesar.

"Old Man...? Apa yang ingin kamu lakukan?"

Ia menarik kepala Hana mendekat, Hana menahannya tapi sekali lagi dia seperti tidak berdaya. Hanya beberapa inci sebelum bibir mereka bersentuhan tapi Ryuji menghentikannya, ia malah menyentuhkan kening mereka masing-masing.

"Ahh! Bisa gila aku lama-lama!" Hana mendorong Ryuji menjauh. Karena masih sakit, Ryuji langsung terjatuh ke belakang.

"Ahh... Old Man!" seru Hana buru-buru membenarkan posisinya, "Maaf..." ucapnya.

"Heeh..." Ryuji menahan tawanya membuat Hana cemberut. "Apa yang kamu bawa?" ia melirik ke arah meja samping.

"Bubur dan ayam untukmu."

"Aku tidak akan memakannya."

"Karena warnanya hijau?"

Ryuji mengangguk, "Mereka yang mengatakannya padamu?"

"Ya, mereka mengatakan kamu tidak menyukai sayuran. Tapi bubur ini bukan sayuran, aku hanya menggunakan perasan bayam."

"Tidak, terima kasih," Ryuji tetap menolak.

Hana mendengus kesal, "Apa kamu pikir aku akan meracunimu?! Makan angin saja sana!" ia langsung membawa nampan itu pergi.

"Aku--" Ryuji menjeda perkataannya, "--akan coba memakannya."

Hana langsung kembali mendekat, "Benarkah???"

"Ya," dan Hana menaruh kembali nampan itu ke meja.

"Dengan syarat," lanjut Ryuji.

*****

Soji mengendarai mobilnya, sedangkan Takiro duduk di sebelahnya dengan muka yang sangat kesal.

"Kenapa kau menyuruhku juga pulang?!" seru Takiro seraya menarik-tarik seatbelt seperti anak kecil.

"Apa kau baby sitter-nya?"

"Bukan masalah itu, dia sedang sakit! Sakit!" jawabnya dengan penuh penekanan.

"Kau sebut itu alasan?"

Old Man is Mine [INDONESIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang