Bagian 48 - Give Up

3.5K 194 2
                                    

Tulisan yang digarisbawahi = terjemahan dari versi original yang memakai bahasa Jepang.

*****

"Argh!" Ryuji menggeram seraya membawa Takiro dan nenyeretnya. Tubuh pria ini seperti seonggok batu besar yang sangat berat.

"Takiro!" Ryuji memanggil namanya berharap kesadaran pria itu pulih namun sayangnya Takiro terlalu mabuk.

"Ryuji-sama..." gumannya.

"Ceh!" Ryuji berdecih lalu menggeletakan Takiro begitu saja untuk memanggil taksi di jalan raya yang letaknya sedikit jauh.

Dari balik bangunan seseorang memperhatikan segalanya, ia adalah Soji yang sejak tadi berdiri di sana, bertaruh apakah Ryuji akan datang atau tidak.

"Kau tidak sesuai dengan kualifikasi yakuza. Terlalu baik dan tidak konsisten," batin Soji.

Seperginya Ryuji, Soji mendekat. Ia mengambil sebotol air dari dalam salah kantung kertas yang ia bawa.

BYUR!

Sebotol air itu langsung ia tumpahkan ke wajah Takiro, membuat pria itu megap-megap mencari udara.

"Ah! Tolong! Tolong aku!" Takiro menggeliat bagai cacing.

"Heh..." Soji sedikit tertawa kemudian menumpahkan kembali sisa air.

Takiro bangkit dalam posisi duduk, tangannya berusaha menggapai udara hampa, "Tenggelam! Aku tenggelam!"

Kesal, Soji memukul kepalanya dengan botol.

PLAK!

Cukup keras hingga Takiro akhirnya tersadar.

"Huh... Soji?" ia pun melihat ke sekelilingnya, "Dimana kita?"

"Ckckck... kebiasaanmu tidak pernah berubah Taki. Sebentar lagi kau akan seperti budak yang menyembah tuannya."

"Apa maksudmu?" Takiro tak mengerti.

Sinar lampu yang menyilaukan menyorot Takiro dan Soji tiba-tiba membuat mereka menggunakan tangan untuk menghalaunya.

BAM!

"Tunggu sebentar," dan Ryuji turun dari bangku penumpang.

"Kau..." Ryuji berhenti untuk memberikan tatapan tajam.

"Oh, hi, Ryuji! Suatu kebetulan melihatmu di sini," sapa Soji tenang.

Pupil Takiro membulat, terkejut melihat kehadiran tuannya ia langsung memberikan hormat dengan menyembah. "Ryuji-sama..."

"Budak yang baik," Soji meledek seraya menepuk-nepuk pantat Takiro.

Takiro menghindar, "Soji!" namun ia tetap memberikan penghormatan bagi Ryuji.

Ryuji pun hanya bisa menghela napasnya, "Antar dia pulang, aku akan pergi," dan ia pun berbalik pergi.

"Ryuji," Soji bangkit dan mendekat lalu menyerahkan beberapa kantung kertas padanya.

"Apa ini?" Ryuji bertanya.

Namun jawaban yang ia terima malah mengguncangkan dirinya.

"Gadis itu... dia bukan Ibumu," ucap Soji pelan.

*****

Cekrek!

Ryuji membuka pintu rumahnya dan mendapati keadaan rumahnya yang gelap gulita.

Tik. Tok. Tik. Tok.

"Apa dia memilih bocah itu?" tebaknya dan menyalakan lampu.

Klik.

Old Man is Mine [INDONESIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang