Lia melirik handphone nya yang berdering bertanda ada pesan masuk. Lia segera meraihnya. Saat membuka pesannya, mata Lia melotot. Hatinya terasa hancur melihat Yeonjun bersama perempuan lain di café yang menjadi tempat favorit keduanya. Yeonjun terlihat di peluk gadis lain yang membelakangi kamera. Tanpa berfikir panjang Lia pergi ke sana.
Lia membuka pintu café. Yeonjun terlihat kaget melihat Lia yang tiba tiba saja datang ke sini. Yeonjun bangkit dan Lia mempercepat langkah kakinya.
"Ada apa kamu ke sini sayang?"
"Kenapa? Ga boleh gara gara kamu sama cewe lain di sini?"
Semua memperhatik mereka berdua, untung tidak terlalu ramai. Yeonjun menarik Lia ke tempat menuju toilet yang jarang di datangai pengunjung. Lia melepaskan tangan Yeonjun dengan kasar.
"Kamu ngomong apa, sih? Pasti ini salah faham, aku bisa jelasin semuanya."
Lia berdecak sebal. "Udahlah, Yeonjun. Percuma lo ngejelasin panjang lebar juga, gue udah terlanjur kecewa sama lo."
Yeonjun memegang tangannya. "Lo percayakan sama gue kan Lia?" Lia melepaskan tangan Yeonjun. "Kita bisa bicara baik baik, Li. Ini cuman salah faham."
"Gue udah muak sama lo, seminggu ini gue selalu dapet kabar kalo lo sama cewe. Gue selalu sabar dan dengerin semua penjelasan lo tapi sekarang gue udah muak."
Yeonjun menatap kepergian Lia dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Akhir akhir ini emang Lia dapet kabar tentang Yeonjun sama cewe cantik yang katanya sih bukan orang sini.
"Sorry, Jun. Gue bener bener kecewa sama lo, kecewa banget tapi dengan kejadian ini gue jadi punya alasan buat putus dari lo," batin Lia.
Hubungan mereka yang sudah 2 tahun ini harus kandas karena salah faham. Mungkin nanti Lia bakalan ngedengerin penjelasan gue, pikir Yeonjun.
Lia menatap layar handphone nya, ada telepon masuk dari Yeji sahabatnya. Tanpa berfikir panjang Lia mengangkatnya.
"Halo?"
"Kok nada suaranya engga kaya bisanya? Lo kenapa?"
Di sebrang sana Yeji tersenyum licik sambil mengangkat sebelah halisnya. Ia ingin tahu apa yang akan diucapkan sahabatnya itu.
"Menurut lo?" Suara Lia meninggi.
"Santai dong, gimana tadi seru ga?"
"Seru mata lu!"
Bip
Lia memutuskan sambungan telepon. Yeji menatap layar handphone nya. Yeji berada di café yang sama dengan Yeonjun. Yeji keluar dari café menyusul Yeonjun untuk mengembalikan dompet Yeonjun. Yeji terdiam melihat orang yang Yeji kenal.
"B-Bukannya itu...." Yeji menunjuk laki laki tampan tidak jauh darinya. Ia tersenyum menatap lawan bicaranya.
...
"OMG! Lu putus?" Yuna duduk di samping Lia sambil menatap Lia tak percaya.
"Udahlah, kasian Lia. Jangan bahas Yeonjun nan...."
Yuna melotot sambil melembar tissue pada Chaeryeong. "Lu sendiri bahas dia, buktinya nyebutin namanya." Yuna memotong penuturan Chaeryeong.
"Hehe, maaf."
"Malah cengengesan."
Tanpa sengaja tatapan Lia dan Yeonjun bertemu. Tawa Yeonjun memudar begitu saja. Yeonjun menatap lawan bicaranya dan kembali tertawa bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMEN MALAH DEMEN
FanfictionGimana kalo TXT sama ITZY sekelas dan naruh perasaan satu sama lain? Bisa dibayanginkan? Buat ngedapetin salah satu hati dari ke lima gadis cantik itu engga semudah yang dibayangin, apalagi yang modelnya kaya Ryujin setengah cewe, setengah laki yan...