58. Sorry

594 81 2
                                    

Tak terasa 2 hari lagi adalah final dari High School Talet. Setelah latihan mereka menghabiskan waktu bersama.

Yeonjun, Beomgyu, dan Yeji memilih untuk tidak pulang. Sudah 2 hari ini mereka di asrama dan tidak ikut dalam latihan persiapan final.

"Mau kemana malem malem?" tanya Yeji.

"Halan halan bentar," jawab Ryujin.

"Anjir, bahasa apa tuh halan halan?" tanya Chaeryeong.

"Jalan-jalan, bahasa gaol gitu loh."

"Alay," ledek Lia.

"Ikut." Yeji bangkit dari kasurnya.

"Itu pantat masih biru sama sakit juga," kata Yuna khawatir.

"Ugah gak terlalu sakit, udah mendingan. Bosen di rumah mulu."

"Yaudah."

Sementra itu di asrama pria, Yeonjun dan Beomgyu udah siap di ruang tamu.

"Ngapain?" tanya Soobin.

"Ya ikutlah," jawab Yeonjun.

"Luka belum sembuh juga."

"Udah mending, gak papa lah. Bosen di rumah mulu," kata Beomgyu.

Mereka berpencar, ada yang makan, ada juga yang karokean.

"Yun!"

"Apa?"

"Suapin."

"Makan aja sendiri, manja banget jadi cowo."

"Nanti kalo gak ada gue pasti lo bakalan kangen."

"Gak akan pernah terjadi."

"Bohong, nanti pasti nangis gara gara kangen sama gue."

"Ih, apaan sih?" Yuna memalingkan wajahnya.

"Lo itu satu satunya cewe yang gak bisa gue lupain, gak tau kenapa. Makin sini makin sayang gitu."

"Bochen sangat Anda ini." Yuna menunjuk Kamal menggunakan garpuh ditangannya. "Itu karena lo udah terpesona sama kecantikan gue ini."

"Lo emang cantik, Yun. Cantik banget." Yuna ngedorong Kamal pake jari telunjukknya, malu disebut cantik. "Tapi sayang tukang remed."

Yuna nyubit pipi Kamal kesel. "Akh, sakit, Yun."

"Abisnya lo suka ledekin gue tukang remed kaya Chaeryeong, lo sama dia sama aja."

"Emang bener kan?"

"Ih, Kamal." Yuna udah gemes pengen nampol Kamal tapi kasian.

"Apa Yuna sayang?"

"Tau ah." Yuna memasang wajah cemberutnya. Yuna melanjutkan memakan baso tanpa melirik dan berbicara dengan Kamal.

"Belajar Matematika sama gue, biar nanti kelas 12 lo bisa ngerjain sendiri. Sekarang kita sebangku dan gue selalu kasih contekan lebih tepatnya ngisiin yang lo, nanti kita beda kelas, Yun."

"Gak usah repot repot, gue bisa belajar sendiri. Nanti gue bakalan belajar sama Soobin, Ryujin, lo sendiri juga suka gak belajar."

"Belajar MTK doang kalo lagi gabut, kadang baca buku pelajaran supaya bisa tidur."

"Oh."

"Lo kenapa bisa jago Sejarah?"

"Seru aja gak ngebosenin kaya yang lain jadi suka gue baca, gak mikir juga kalo Sejarah. Beda sama MTK, pusing gue sama tu pelajaran."

TEMEN MALAH DEMENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang