82. Terlambat

578 83 21
                                    

Ryujin ga berenti nangis, hari ini terakhir ketemu Yeji, Chaeryeong, sama Yuna. Yuna lebih dulu pergi ke China bareng Yeji karena mereka harus sekolah di sekolah baru yang beda kota.

"Ortu lo kapan nyusul, Yun?" tanya Soobin.

"Besok, gue nanti di jemput sama sodara gue di bandara. Tenang aja." Yuna menepuk pundak Soobin sambil tersenyum.

"Maaf, ya." Yeji tersenyum menatap Ryujin.

Ryujin masih nangis ga bisa ngomong apa apa. "Jin, itu ingus lo meler." Chaeryeong nunjuk ingus Ryujin yang jatoh ke lantai.

"IH, JIJI!" teriak Yuna.

Ryujin nyusut ingusnya yang masih nyisa dan meluk Yuna. Yuna itu temen SD Ryujin yang sering diajak maling buah karena Soobin gak mau diajak maling tapi pas di kasih buahnya dimakan.

"Nanti siapa yang nemenin gue maling buah? Siapa yang bantuin gue ngajar ngaji kalo ga ada Ustad Minhyun sama Soobin lagi males?"

"Ajak kak Bambam."

"Oh, iya ga kepikiran."

"Gilian ngebahas kak Bambam langsung berenti nangis," kata Soobin sebel.

"Chaer, nanti lo naek apa ke sana?" tanya Beomgyu.

"Naek kereta," jawab Chaeryeong.

"Awas gerbong keretanya lepas," kata Taehyun nakutin.

"Jangan asal ngomong lu."

"Canda."

"Gue duluan, ya. Bentar lagi keretanya berangkat." Chaeryeong pamitan.

"Koper lu mana?"

"Kan kita ke sini pada pake motor kecuali Yeji sama Yuna yang tadi dianter."

"Apa urusannya sama koper lu?"

"Koper gue nanti mau ditanggul sama gue sepanjang jalan? Koper gue masih di rumah, tadi sih lo ngeburu buruin. Lo asalnya kan mau bawa mobil, gue tungguin malah bawa motor. Itu salah lo sendiri jadi bulak balik kan."

"Terus gimana bentar lagi kan itu kereta berangkat? Buruan kita bawa kopernya."

"Ya, ayo." Chaeryeong menarik Taehyun, "DULUAN!"

Ryujin natap Yeji, temen ributnya pas SMP karena sama sama suka Yeonjun. Ryujin pasti kangen kumpul lagi sama Yeji termasuk Chaeryeong sama Yuna.

Ryujin nangis sambil meluk Yeji. "Jangan lupa oleh olehnya."

"Gue ga jadi nangis kalo lo ngomong gitu," kata Yeji.

"Kalo mau pulang mampir dulu ke korea, bawain GOT7 buat gue." Ryujin nangis sampe sesengukan.

Lia yang ngeliat ingus Ryujin jatoh ke baju Yeji langsung nyenggol tangan Beomgyu di sampingnya.

Lia sama Beomgyu saling senggol senggolan nahan tawa. Bukannya ikutan sedih malah ngetawain muka Ryujin sama ingusnya.

"Gue ga di peluk, nih?" Yeji memeluk Lia sahabatnya itu. Yeji masih bersalah dengan Lia soal putusnya dengan Yeonjun dan membantu Hyunjin untuk menghancurkan Lia.

"Kita, nganter Chaeryeong dulu, ya. Hati hati, jangan lupa berdoa," kata Soobin.

"Siap, Ustad Bilal." Yuna meluk Soobin, "jangan kangen, ya."

Di bandara menyisakan Yuna, Yeji, dan Yeonjun. Yuna menatap Yeji dan Yeonjun dari kejauhan.

Yuna menatap layar handphone nya. "Katanya Soobin udah ngechat Kamal ngasih tau kalo gue mau pergi, tapi kenapa gak datang-datang apalagi ngechat? Apa dia marah karena gue nolak buat kedua kalinya?" monolog Yuna.

TEMEN MALAH DEMENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang