42. Oma

736 90 4
                                    

Bu Dara masuk ke kelas sambil membawa kertas ulangan minggu kemarin. Yuna udah nunduk pasrah namanya bakalan dipanggil lagi.

"Mau diabsen dulu apa langsung disebutin siapa yang remed?" tanya Bu Dara dengan senyuman manisnya. Tapi kok malah ngeri liatnya gara gara mau ngumumin yang remed.

"Udah tau, Bu. Pasti saya remed lagi, gak jauh nilai 3 atau 4 gak naek naek," kata Chaeryeong jujur.

"Makannya belajar, jangan maen mulu."

Satu persatu nama siswa dan siswi dipanggil. Mukanya udah pada gak ada seneng senengnya.

"Sekarang saya umumin yang remedial."

"Pasrah saja diriku ini," kata Taehyun.

"Gak papa, ada gue." Chaeryeong menunjuk dirinya sendiri dengan jempol tangannya.

"Yang biasanya remed sekarang remed lagi."

"Sungguh tidak ada kemajuan sama sekali," ledek Ryujin.

"Nilai kamu cuman pas KKM udah sombong."

"Hehehe, harus dong, Bu."

"Ke perpustakaan kerjain soal yang udah ibu siapin di sana."

"Siap, Bu." Chaeryeong semangat banget sampe ngegandeng Taehyun ke perpustakaan.

"Yuna kamu gak perlu ke sana."

"Kenapa, Bu?"

"Nilai kamu 71, gak perlu remed."

Yuna melongo. "Gak salah, Bu? Padahal Yuna ngasal ngerjainnya."

"Engga, nilai kamu emang segitu."

"Wah, Yuna jadi pinter Matematika sekarang," goda Yeonjun.

"Pasti dong." Yuna mengibaskan rambutnya sampe kena muka Kamal.

"Kamal sini ke depan!" Kamal mengampiri Bu Dara yang menyodorkan keras ulangannya.

"Nilainya pasti paling gede lagi," bisik Lia pada Yeji.

"Pinter banget soal MTK tapi yang lainnya kurang, coba kalo yang lain dipelajarin." Lia mengangguk setuju.

Kamal mengambil kertas ulangannya. "Kamu remed."

"HAH?" teriak Soobin.

"Bau, Bin. Abis makan jengkol juga," kata Seonho sewot.

"Kaget gue."

"Kenapa nilai kamu bisa jadi 31 dari 80-100?" tanya Bu Dara serius.

Semua mendadak hening, hanya ada suara kelas sebelah yang menyanyi tak jelas dan teriak teriak.

"KU MENANGIS, MEMBAYANGKAN~." Yuri menghayati banget sampe nyender nyender ke pintu kelas sambil masang ekspersi sedih.

"HAECHAN SEMVAK LO WARNA IJO KELIATIN!" teriak Yena sambil menunjuk resleting Haechan yang terbuka.

"UNTUNG PAKE SEMVAK, KALO KAGA TU BURUNG KELIATAN!" teriak Chaewon.

Semua nahan ketawa mati matian. Kalo ketawa takutnya kena semprot Bu Dara yang lagi serius. Kamal mukanya sampe merah pengen ketawa, untung gak sampe kentut kaya Haechan dulu.

"Kemaren gak diitung dulu, Bu. Ngantuk." Untung pas ulangan Bu Dara sibuk sama handphone nya jadi Kamal punya alesan.

"Sana ikut yang lain."

"Iya, Bu."

Bel istirahat berbunyi nyaring. Yuna menghalangi jalan Kamal. Yang lainnya sudah ke kantin hanya Yuna dan Kamal.

TEMEN MALAH DEMENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang