5. Tanding Basket

1.4K 157 1
                                    

"Jadi lo suka sama gue?" tanya Kamal.

"Ih, kaga," elak Yuna.

"Kenapa tadi lo ngomelin gue terus ngasih air segala?"

"Itu karena gue perduli sebagai temen sebangku lo, gue cuman kasian sama lo yang kehausan jadi gue kasih minuman gue. Jangan salah faham jadi orang."

"Kalo suka bilang aja, ga papa, kok. Kalo lo butuh sesuatu tinggal bilang aja, aku bakalan bantu kamu Yuna sayang."

Yuna mengepelkan tangannya berisap mukul bule ganteng yang kepedeannya tinggi bener. Yuna engga nyadar diri, kadang dia juga pede bener kaya Kamal.

"Ih...." Yuna menurunkan tangannya dan melambaikan tangan sambil tersenyum. Senyuman yang belum pernah Kamal lihat sebelumnya. Kamal mengengok ke arah lambaian tangan Yuna. Kamal menatap Yuna dan laki laki tampan yang Kamal kenal.

"Sejak kapan Yuna kenal sama kak Jungkook?" batin Kamal.

“KAMAL! AYO BURUAN JANGAN PACARAN MULU!” Yuna menatap tajam Soobin.

“GUE SAMA DIA KAGA PACARAN! LU KALI PACARAN SAMA RING BASKET DARI TADI DUDUK DI PINGGIR RING BASKET!”

“Cakep cakep tukang ngegas,” gumam Soobin.

Kamal masuk ke lapang basket begitu juga dengan Jungkook. Belum dimulai Yuna udah teriak teriak nyemangatin Jungkook.

Taehyun menengok begitu ada tangan yang memegang pundaknya. “Kak Tae?”

“Ayo tanding, gue masuk tim Hyunjin.”

"""

Di sebarang Yuna, Yeji, Lia, dan beberapa siswi kelas XI IPA 1 dan XI IPS 3. Ada Ryujin sendirian sambil memakan snack.

“Itu muka atau apa dah, cakep banget.” Ryujin geleng geleng kepala ngelihat cogan main basket. Keringet bikin mereka semua keliatan tambah ganteng.

Ryujin nganga begitu ngeliat Guanlin. Ryujin menggelengkan kepalanya. Ryujin baru inget kalo Guanlin ketua basket di HITJYP pasti dia bakalan ikutan tanding. Cuman Guanlin dari kelas IPA 1 yang gak genti baju olahraga. SERAGAM PUTIHNYA TEMBUS PANDANG WOI!

"Ryujin jangan sampe khilaf, jangan sampe khilaf. Ryujin anti khong guan, Ryujin anti khong guan, Ryujin anti khong guan," batin Ryujin.

Ryujin mengepalkan tangannya sambil memejamkan matanya. Berkali kali Ryujin menganggukkan kepalanya mencoba untuk tidak terpesona dengan ketampanan khong guan.

Skor seri, pertarungan semakin sengit. Yeji merasa gerah, Yeji mengikat rambutnya. Pandangannya tidak lepas dari Ryujin yang teriak teriak menyemangati Yeonjun.

"WAKTUNYA TINGGAL 2 MENIT LAGI!" teriak Pak Donghae.

"Asik, bisa tidur kalo gini," kata Beomgyu senang.

"Tidur aja lu pikirin, dasar tukang molor," ledek Kamal.

"Alah, pas gue tidur di ruangan PMR lo pernah ikut juga kan?"

"WOI, JANGAN NGEGOSIP!" teriak Taehyun.

"JUN!" teriak Soobin.

“NU BALEG ATUH MARANEH TEH!” teriak Ryujin emosi.

Yeonjun terdiam menatap Yeji yang mengikat rambutnya. Sekelebat ingatan Yeonjun mulai tembali. Tatapan Yeonjun dan Yeji bertemu.

"Kaya gak asing," gumam Yeonjun.

Yeji segera pergi dari lapang. Lia dan Yuna menatap Yeji yang pergi begitu saja.

“Yej….” Yuna menahan tangan Lia.

TEMEN MALAH DEMENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang