87. Birthday

660 77 9
                                    

Selama Yuna di Indonesia, Yuna dan Yeji tinggal di apartment. Setelah keributan di rumah sakit, Yuna langsung pergi untuk syuting di Thailand bersama Minju dan beberapa hari kemudian baru pulang ke Indonesia.

"Maaf, Mal. Gue gak dateng ke makam lo, nanti sore gue bakal datang kok sama Soobin," monolog Yuna sambil mengusap foto Kamal di handphone nya.

Ding... Dong...

"JI, ITU SIAPA?" teriak Yuna.

Yuna keluar dari kamarnya. Yuna lupa kalo Yeji lagi ngelamar kerja, dari pagi Yeji udah keluar.

Yuna membuka pintu apartmnet. Seorang laki-laki tampan dengan jas hitam membelakangi Yuna.

"Siapa ya?"

Laki-laki itu memutar badannya dan memberikan seikat bunga. Yuna menutup mulutnya.

"Happy birthday Yuna."

"Makasih." Yuna mengambil bunga dan memeluk Soobin.

"Gue ada hadiah buat lo."

"Apa?"

"Ikut aja."

Sepanjang jalan menuju parkiran. Yuna ngegandeng tangan Soobin sambil senyam senyum ngelirik Soobin.

Soobin membukakan pintu mobil. Yuna jadi malu sama Soobin.

"Masuk, Yun. Malah senyam senyum."

Yuna menatap sebal Soobin. "Iya."

Yuna itu pengen Soobin bilang, 'silahkan masuk tuan putri' begitu tapi Soobin gak peka.

Yuna ngelirik Soobin yang ngeidupin mobil. Ganteng banget Soobin bikin Yuna makin suka.

Soobin ngebuka atas kancing baju dan narik dasinya bikin Yuna ngalihin pandangannya.

Yuna ngelirik Soobin yang nyodorin dasi. "Apa?" tanya Yuna.

"Tutup matanya."

"Buat?"

Tanpa basa basi Soobin nutup mata Yuna pake dasinya.

"Diem aja."

Akhirnya sampai ke tempat tujuan. Soobin nuntun Yuna hati-hati, takut kesandung.

Soobin memegang dasi yang menutupi mata Yuna. "Satu, dua, tiga." Soobin membuka dasinya.

"HAPPY BIRTHDAY YUNA!" teriak fansnya serempak.

"Sobatku." Ryujin memeluk Yuna.

"Maafin gue waktu di RS, Jin."

"Iya, gak papa." Ryujin memegang kedua pipi Yuna.

Yuna merayakan ulang tahunnya di cafe Soobin bersama fans dan sahabatnya.

Senyuman Yuna perlahan pudar setelah melihat 7 sahabatnya.

"Coba aja ada Kamal, pasti yang tadi jemput gue Soobin. Mulai sekarang gue harus bisa lupain Kamal," batin Yuna.

"YA AMPUN WOI, GUE KETERIMA KERJA!" teriak Yeji.

Semua natap Yeji yang ngangkat kedua tangannya. Yeji nutup keteknya yang basah.

Yeji nyamperin Beomgyu sambil nutup mukanya. Beomgyu nawarin apel sama Yeji yang mau nangis karena malu.

"Kamu mak lampir ya, nawarin aku apel?" tanya Yeji.

"Nenek sihir bego."

"Sama aja."

"Biar nanti lo molor terus dicium sama pangeran, makan." Beomgyu nyodorin apel.

TEMEN MALAH DEMENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang