47. Telepon

716 84 5
                                    

"Cie, lagi deket sama Soobin," goda Lia sambil melirik layar handphone Yeji. "Angkat dong, itu ada telepon dari bebeb Soobin juga."

"Apaan, sih?"

"Bau bau ada yang mau balikan, nih."

"Engga, enak aja. Lo cemburu, ya?" Yeji menunjuk Lia sambil tersenyum jahil.

Lia menepis tangan Yeji. "Enak aja, engga lah. Dia itu cuman sahabat curhat gue."

"Berawal dari saling curhat akhirnya jadi suka."

"Gak."

"Bohong, Soobin itu kan termasuk tipe ideal lo. Gue masih inget ya tipe ideal cowo lo begimana."

"Diangkat gak, Bin?" tanya Ryujin sambil mengigit kukunya.

Soobin menepis tangan Ryujin. "Abis ngupil juga."

"Eh, lupa. Pantes ada asin asinnya." Ryujin ketawa ngakak sambil ngedorong dorong Soobin.

"Diem."

"Ih, kamu mah begitu sama aku teh." Ryujin memasang wajah memelas.

"Gak diangkat, gimana dong?"

"Telepon aja dulu Lia."

Yeji mengambil handphone Lia. Tertera Soobin Tiang di layar.

"Siapa?"

"Soobin."

"Gini kalo gaulnya sama Kamal, 1 cewe gak diangkat nelepon yang lain. Aduh, fakboy baru kalo gini."

"Angkat jangan?"

"Udah biarin."

"Masih gak diangkat, Jin." Soobin memperlihatkan layar handphone nya.

"Percuma punya WA kalo gak pada aktif." Ryujin ngomel ngomel karena gak ada satupun yang aktif, padahal ini penting banget.

"Chaeryeong aja, biar gue yang telepon."

Taehyun melirik handphone Chaeryeong di atas kasur. Taehyun mengambilnya dan mengetuk pintu kamar mandi.

"Chaer, ada telepon dari Ryujin."

"Bilangin gue lagi boker."

"Nanti aja kalo lo udah boker nya, gue mau beli nasgor dulu lama kalo nunggu lu."

"HEH, HP LU GUNANYA BUAT APA HAH? DITELEPON BUKANNYA DIANGKAT!" teriak Ryujin emosi.

"Yun, dimana?"

"Kepo."

"Eh, Mal. Yuna mana?"

"Eh, kenal suara gue ternyata."

"Cie jalan sama pacar."

Ryujin merebut handphone Soobin. "BUKA GRUP WA!"

Kamal reflek ngebanting handphone Yuna.

"KAMAL WAFIQ KAI!" teriak Yuna.

Ryujin dan Soobin menatap layar handphone Ryujin.

"Ngeselin ni bocah, gue telkom dia m3. Abis pulsa gue nanti."

"Gak ikhlas ngomong."

"Ikhlas kok."

"Pulsa gue abis, kalo kaga abis gue yang telepon."

"Iya."

"Diangkat!" Ryujin menunjuk layar handphone nya.

Ryujin menekan tulisan speaker dilayar handphone nya.

TEMEN MALAH DEMENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang