1. Pengen Nyawer

5K 312 54
                                    

Gadis cantik tinggi semampai dan bermata indah mengikuti karpet merah yang tergerai lurus. Setiap ia melangkahkan kakinya, satu persatu lampu menyala menerangi langkahnya. Gadis itu mendongak menatap lampu gantung.

Suasanya hening, gadis cantik itu menunduk seraya tersenyum menatap surat di tangannya. Etah siapa yang menaruhnya di loker. Gadis itu terpaku melihat laki laki tinggi membelakanginya.

Laki laki itu berbalik badan menatap reaksi mengejutkan orang yang sangat ia cintai. Yuna Afkarina, gadis cantik yang belakangan ini sudah berhasil mendapatkan hatinya. Laki laki itu tersenyum sambil melirik Yuna dan bunga di tangannya secara bergantian. Laki laki itu melangkahkan kakinya menghampiri Yuna.

"K-Kak Ju-Jungkook!" seru Yuna gugup.

"Iya, lo kaget, ya?" Yuna menangguk, "lo pasti tau kenapa gue bawa bunga dan kirim surat itu sama lo."

Yuna menatap lekat mata Jungkook. Jungkook tersenyum melihat jelas kegugupan Yuna. Yuna menelan ludah melihat Jungkook di depannya, ia terlihat sangat tampan. Yuna tidak bisa mengedipkan matanya bahkan tidak ingat untuk bernafas. Yuna hanya diam membisu tidak bisa berkata apa apa karena habis makan jengkol takut Jungkook kebauan.

"Intinya, lo mau ga jadi cewe gue?"

Jantung Yuna mendadak nyewa dangdutan. Untung keluarga Yuna tidak memiliki riwayat penyakit jantung, hanya memiliki riwayat muka cakep. Tanpa ragu Yuna menanggukan kepalanya. Jungkook hanya tersenyum menanggapinya. Yuna bernafas lega. Akhirnya status jones berkarat sudah lepas darinya.

Tiba tiba Jungkook mencium Yuna. Mata Yuna melotot, Yuna teringat kembali kalau dia belum gosok gigi yang pastinya masih bau jengkol. Seperkian detik kemudian Jungkook pingsan. Yuna menutup mulutnya, matanya melotot.

Yuna menaruh telapak tangannya di depan mulut. "Hah." Yuna melirik Jungkook.

Yuna jongkok dan menggoyang goyangkan tubuh kekar Jungkook. "Ih, kak Jungkook bangun. Masa sama bau jengkol aja sampe pingsan, mana lagi gue demen banget sama jengkol." Yuna mengacak rambutnya frustasi, "kenapa tadi gue lupa gosok gigi? Coba aja tadi gue gosok gigi dulu pasti bau jengkolnya ilang."

Byur...

Yuna basah kuyup. Yuna melirik sinis orang yang membanjurnya menggunakan ember. Yuna cengengesan melihat Kyulkyung ibunya.

"YA AMPUN, YUNA AFKARINA. LIAT INI JAM BERAPA? LU MOLOR APA MATI, SIH?" Yuna mengerutkan dahinya.

Yuna terbangun dari mimpi. Kyulkyung melempar ember ke samping Yuna. Yuna kaget melihat Kyulkyung semarah itu. Di tangan kirinya ada pengepelan. Sudah pasti Yuna di siram air pengepelan, untung cantiknya permanen no luntur luntur.

Yuna melirik Soobin di pintu kamarnya. Soobin tertawa melihat wajah kisut Yuna, untung cakepnya kaga kurang.

"Soobin ngapain ke sini?" tanya Yuna pada Kyulkyung.

Kyulkyung menghela nafas kasar. "Yun, lu kan mau jadi pager ayu terus Soobin jadi pager bagus di hajatan Mbak Sorn. Lu berdua kan di suruh ke sana jam 8, lu malah bangun setengah sembilan. Soobin udah bangunin 5 kali dari jam setengah 7 sampe naro jengkol pas lu mangap."

Akhirnya Yuna dan Soobin sampai juga di rumah Sorn, calon iparnya Yuna. Yuna sudah rapih dan cantik dengan baju kebaya dan make up nya.

Yuna menyenggol tangan Soobin yang berada di sampingnya.

"Apa?"

"Itu liat siapa." Yuna memberi isyarat untuk melihat siapa tamu yang baru saja datang.

"Pft...." Soobin mencoba menahan tawa melihat Ryujin mengenakan dress brokat pendek yang satu model dengan ibu dan kakak kakaknya.

TEMEN MALAH DEMENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang