48. 2 Istri Cukup

800 93 11
                                    

"Bin, bini pertama lo yang mana?" tanya Yeonjun.

"Bukannya mereka keluarga?" tanya balik Yeji.

"Beda cerita."

"Oh, beda cerita."

"Yang mana?"

Yuna dan Ryujin menatap Soobin yang berada diantara mereka berdua.

"Fakboy nih." Kamal menunjuk Soobin.

"Gak sadar diri, lo sendiri juga yang fakboy," lontar Lia.

Ryujin menjabat tangan Kamal. "Kenalin saya istri sah dari Sutan Bilal Narendra alias Soobin." Ryujin menunjuk Yuna. "Yang itu istri sirihnya."

"Gak papa istri sirih juga yang penting Soobin paling sayang sama gue." Yuna memeluk Soobin sambil menjulurkan lidahnya.

Ryujin mencubit tangan Yuna. "Aw."

"Jangan maen peluk laki gue lu."

"Ini laki gue juga, terserah gue dong."

"Dasar pelakor."

"PAK TAECYEON!" teriak Yujin.

Beomgyu terbangun dan mengucek matanya. Chaeryeong melirik Yuna yang masih duduk di tempat Soobin dan Ryujin.

"Itu kenapa bertiga, pindah ke tempat asal!" seru Pak Taecyeon.

"Jangan lah, Pak, kita....."

"Kami," bisik Soobin.

"Kami itu bes pren dari orok jadi gak bisa dipisahin gitu aja," jelas Ryujin.

"Nama doang bes pren, ama abang, apalagi bapak gue aja lu gak tau," kata Yuna.

"Abang lu kan pesantren dari dulu, bapak lu juga kan kerja di Kalimantan. Gue kenal pas sekarang aja semenjak bapak lu pindah kerja."

"Udah jangan debat," lerai Taehyun. "Lagi sakit gigi, nih."

"Biar gak ngobrol, duduknya saya rubah," sindri Pak Taecyeon.

Yeji terdiam setelah terkena sindiran dari Pak Taecyeon.

"Yuna jangan jadi pelakor jadi duduk di tempat asal."

"Tau, balik sini sayang!" Kamal melambaikan tangannya.

"CIE!"

"Kiw, yang udah jadian."

Semua menggoda Kamal dan Yuna. Rasanya Yuna pengen lari dari kelas, malu banget.

"Tuh, udah dipanggil bebeb. Sana." Soobin mengusir Yuna.

"Kamu jahat, aku talak kamu."

"Harusnya gue bukan lu yang nalak."

"Yeji sama Yeonjun, Lia sama Beomgyu, Chaeryeong sama Taehyun." Pak Taecyeon mengubah teman sebangku.

"Pak, masa Yuna gak ganti temen sebangkunya?" tanya Yuna.

"Udah cocok sama Kamal."

"Tuh, dengerin sayang," kata Kamal.

"CIE!" Lagi lagi semua menyoraki Yuna dan Kamal.

"Berisik daki bison," maki Yuna.

"Heh, Yuna jangan ngomong gitu," tegur Pak Taecyeon.

"Maaf, khilaf, pak."

Lia menyenggol tangan Beomgyu. Beomgyu memaksa matanya untuk melotot.

"Awas copot matanya," bisik Lia.

TEMEN MALAH DEMENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang