66. Kamis

522 78 7
                                    

Yuna mengikuti Kamal dari kejauhan. Tumben banget Kamal datangnya pagi-pagi, apalagi bawa bunga sama surat.

Langkah Yuna terhenti melihat Kamal memberikan surat pada Nancy, teman sekelas Wonyoung.

"Nih, bunga tadi gue iseng metik."

"Gue pikir cuman gue yang ada dihati lo, nyatanya?" monolog Yuna.

Yuna menyusut air matanya dan berlari meninggalkan kolidor kelas 10.

Yuna salah faham, padahal Kamal cuman nitipin surat ijin Haruto yang gak bisa sekolah karena sakit.

Urusan bunga itu dapet menik di kelas orang, Kamal iseng metik aja, asalnya mau di kasih Yuna tapi tapi malah liat Yuna ngobrol sama Jungkook jadi dikasih ke Nancy aja, kalo ke Soobin disangka gay nanti.

Semua sudah duduk cakep di lapangan. Biasanya setiap hari Kamis selalu ada yang tampil setiap kelas atau ekskul.

"Yun, kenapa?" tanya Lia.

Yuna menggeleng. Yeji menempelkan punggung tangannya pada jidat Yuna.

"Gak panas ah," kata Yeji.

"Sakit hati Yuna tuh." Yuna melirik Beomgyu yang mengangkat sebelah halisnya.

"Kalian mau tampil yaudah sana, gue gak jadi."

"Dihuk....."

"Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam."

"Sekarang bapak akan mengumumkan tentang olimpiade yang sekolah kita ikuti, ternyata ada beberapa orang yang daftar secara pribadi berjumlah 5 orang. Kepo gak nih siapa yang menang?"

"Gak," sahut Ryujin.

Ryujin nutup mulutnya. "Untung gak kedenger," bisik Ryujin.

"Oke langsung saja ya."

Pak Jinyoung naik ke atas pendopo sambil membawa setrifikat pemenang olimpiade.

"Nih, setrifikatnya." Pak Yuto mengambil setrifikat dari Pak Jinyoung.

"Siapa tuh namanya?" tanya Beomgyu.

"Gue," sahut Chaeryeong.

"Ngada ngada lu." Beomgyu noyor kepala Chaeryeong.

Chaeryeong menggoyang goyangkan tangan Taehyun sambil memasang wajah memelas. "Tae, gue ditoyor Beomgyu," adu Chaeryeong.

"Bales," kata Yeonjun.

"Eh, ngajarin gak bener," tegur Lia.

"Sakit tau." Chaeryeong mengelus ngelus kepalanya. "Otak gue jadi makin miringkan gara gara lo toyor."

Chaeryeong ngebales Beomgyu. "Diem."

"Lo yang mulai."

"Dulu sama Yeonjun, sekarang sama Beomgyu ributnya," kata Yeji.

"Pada nyebelin sih."

TEMEN MALAH DEMENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang