Bug… bug… bug…
Guanlin dan Haruto melepaskan tangan Jungkook. Jungkook terduduk dan memegangi perutnya. Wajahnya sudah di buat babak belur oleh Hyunjin.
Hyunjin mengepalkan tangannya dan memutar kepalanya. Hyunjin melangkahkan kakinya menghampiri Jungkook dan memegang kerah baju Jungkook.
“Ini belum seberapa sama apa yang dirasain Yuna.”
Mata Jungkook melotot lebar. “Apa hubungan lo sama Yuna?”
“Kalo lo ga bisa ngebahagiain Yuna jangan pernah lo deketin dia apalagi jadi pacarnya, lo ga pantes buat dia.” Hyunjin menggantungkan kalimatnya,
“karena lo, untuk pertama kalinya Yuna nangis karena cowo di depan gue dan itu hal yang bikin gue ngelakuin ini sama lo. Mulai sekarang lo jauhin Yuna kalo lo ga mau bikin dia nangis lagi karena lo.”Dengan kasar Hyunjin melepaskan kerah baju Jungkook. Hyunjin melangkahkan kakinya keluar dari gudang sekolah di ikuti Haruto. Guanlin mengambil jas seragam Jungkook dan memberikannya. Jungkook mengambilnya dengan kasar.
“Sorry.” Guanlin menunduk.
Jungkook hanya melirik Guanlin dan pergi tanpa sepatah kata pun. Guanlin menatap kepergian Jungkook.
Guanlin menghela nafas kasar. “Gue tau ini salah, tapi gue harus ngelakuin semua ini demi Ryujin.”
"""
Lia, Chaeryeong, dan Yeji menatap Yuna intense sambil menyilangkan tangan. Yuna mundur perlahan dan mereka bertiga mencondongkan badan mereka dengan kompak. Yuna terjebak di pojok kelas.
“A-Apa?” tanya Yuna gugup.
Yeji memiringkan kepalanya dan menggeleng. “Masih lengkap,” kata Yeji.
Yuna maju perlahan, dengan kompak mereka menegakkan tubuhnya dan mundur perlahan.
“Emang lu pikir gu….”
Lia mengambil pengepelan dari tangan Yuna dengan kasar dan membantingnya.
“HEH, YUNA AFKARINA!” teriak Lia.
Yuna, Yeji, dan Chaeryeong melonjak kaget. Chaeryeong mengelus ngelus dadanya.
“LO GA TAU APA TADI KITA PANIK TAU, LO KEMANA?”
“T-Tadi….”
“KALO ADA MASALAH KITA BISA BANTU, JANGAN KAYA TADI!”
“JANGAN NGEGAS DONG!”
Lia memegang bibirnya. “S-Sorry, gue emosi.”
“Lagian gue lagi ga ada masalah, kok. Tenang aja gue cuman pengen bolos aja.” Yeji dan Chareyeong mengalihkan pandangannya menatap Yuna.
“Keliatan bodongnya,” kata Chaeryeong sebal.
“BOHONG!” pekik Yuna, Yeji, dan Lia berbarengan.
Chaeryeong menjauh. “Jigong lu bertiga muncrat, cuy.”
Yeji memegang pundak Yuna. Yuna melirik tangan Yeji dan mendongak menatap Yeji.
“Kalo lo ada masalah cerita aja, jangan bolos. Yang rugi lu juga.”
Yuna mengerucutkan bibirnya dan menangguk.
“Gue terlalu bodoh karena dia dan bertindak semaunya tanpa berfikir jernih, makasih udah perduli sama gue. Lain kali gue ga akan bolos lagi tenang aja." Yeji tersenyum sekilas.
"Lo bertiga kaya tadi itu pasti merasa kehilangan karena ga ada Yuna yang cantik ini di kelas kan?” Yuna mengibaskan rambutnya sambil tersenyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMEN MALAH DEMEN
FanfictionGimana kalo TXT sama ITZY sekelas dan naruh perasaan satu sama lain? Bisa dibayanginkan? Buat ngedapetin salah satu hati dari ke lima gadis cantik itu engga semudah yang dibayangin, apalagi yang modelnya kaya Ryujin setengah cewe, setengah laki yan...