12. Es Cendol

943 93 4
                                    

Lia melirik Yeji di sampingnya. Yeji mencorat coret buku catatannya. Yeji terlihat kurang bersahabat. Dari sejak kemarin Yeji sama sekali tidak berbicara sepatah kata pun kepada Lia bahkan melirik pun tidak.

"Yej...."

Tet... tet... tet...

"Sampai sini saja pelajaran kita hari ini, jangan lupa hari Kamis saya akan membagi kelompok," kata Bu Solji meninggatkan.

"Iya, Pak," kata semua serempak.

Bu Solji keluar dari kelas di susul yang lainnya. Lia masih melirik Yeji sambil menggendong tasnya. Yeji terlihat sibuk memasukan buku catatannya.

Lia menahan tangan Yeji. "Yeji lo kenapa?"

Yeji mendekatkan wajahnya. "Bukan urusan lo." Lia menatap Yeji keluar dari kelas. 

"Kenapa?" tanya Beomgyu.

"Kepo," jawab Lia sambil keluar dari kelas.

Lia menghampiri Chaeryeong yang menangis.

"Udah dong, Chae." Taehyun menepuk pundak Chaeryeong.

"G-Gue be-bener bener ga rela, T-Tae."

Chaeryeong menyusut air matanya.

"Duh, nyesel gue ngasih tau lo," kata Taehyun sambil mengacak rambutnya frustasi.

Taehyun bingung kalo udah di depan cewe nangis, biasanya Taehyun maen tinggal aja tapi Chaeryeong dari tadi ngeremes remes baju Taehyun sampe keangkat.

"Udah jangan nangis, nanti gue teraktir, deh. Tapi di pasar, ya? Duit gue lagi kritis." Taehyun mencoba membujuk Chaeryeong.

"TAEHYUN!" teriak Chaeryeong sambil menghentakkan kakinya.

Taehyun celingak celinguk sambil tersenyum malu. Semua melirik Taehyun dan Chaeryeong.

"Udah dong, Chae. Nanti gue disangka ngapa ngapain lo lagi kaya Beomgyu sama Yuna."

Chaeryeong menusut air matanya sambil sesengukan, matanya terlihat sembab.

"Chaeryeong lo kenapa?" Taehyun dan Chaeryeong menengok ke arah sumber suara.

"Eh, Yeji," sapa Taehyun.

Lia terdiam. "Tumben Yeji nyapa Chaeryeong," monolog Lia.

"Seungmin mantannya jad... AW." Chaeryeong menginjak kaki Taehyun.

"Diem!" Chaeryeong melotot.

Yeji tersenyum. "Yaudah, gue balik dulu, ya?"

Taehyun menangguk. "Hati hati."

Yeji tersenyum dan menghampiri Hyunjin tidak jauh darinya. Hyunjin mengantongi handphone nya dan merangkul Yeji.
Lia menutup mulutnya, matanya terbelalak lebar.

"Mereka beneran jadian?" monolog Lia.

"Ngapain?"

"MAMAH!" Lia reflek berbalik badan dan menjauh.

Soobin menatap aneh Lia. "Lu kenapa?"

"K-Kaga papa."

"Kaga ada temen pulang? Mau pulang bareng?"

"Engga, gue mau-mau... ke perpustakaan dulu. Iya, mau ke perpustakaan dulu, bye." Lia berlari ke arah perpustakaan.

Bukannya menatap Lia. Soobin menatap Yeji dan Hyunjin yang terlihat akrab dan serasi. Jujur saja Soobin masih menyimpan rasa kepada Yeji.

Seiring waktu Soobin menyukai Yeji saat mereka dijodohkan begitu juga Yeji tapi Yeji memutuskan sepihak karena lebih memilih Yeonjun.

"Hai, blo!" sapa Yeonjun sambil menepuk pundak Soobin.

TEMEN MALAH DEMENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang