30. Ribut

780 69 2
                                    

Yuna mundar mandir di depan kelas Jungkook. Hendery dari kejauhan memperhatikan Yuna yang terlihat bingung dan gugup. Langkah Yuna terhenti saat Jungkook ada di depannya. 

"K-Kak Jungkook!" Yuna melirik Hendey, "Yuna mau minta maaf tentang... itu." 

"Iya?"

Yuna mengigit bibirnya. "Apaan sih lupa lagi?" Yuna menggaruk kepalanya yang tak gatal. 

"Tentang salah faham lo sama Eunha?" 

Yuna mengangguk. "Iya, maaf Yuna baru bisa minta maaf sekarang. Soalnya Yuna malu, maaf karena Yuna kakak jadi itu sama Hyunjin." 

"Lo tenang aja, lagian gue yang salah. Seharusnya gue jaga perasaan lo." Yuna memberanikan diri menatap Jungkook, "maaf setelah itu gue ngejauh dari lo."

Yuna tersenyum cerah. "Jungkook!" Tiba-tiba  Tzuyu keluar dari kelas dan merangkul tangan Jungkook.

Tzuyu menatap Yuna dengan tatapan sinis. "Lo mau coba rebut Jungkook dari gue lagi?" 

"Hah?" 

Yuna mencengkram baju Hendery sambil menggoyang goyangkan tubuh Hendey. Yuna tak berhenti menangis dan berbicara tidak jelas. 

"Udah dong Yuna, lagian lo yang pertama salah. Gebetan kakak lo sendiri malah diembat." 

Yuna menyusut air matanya. "Namanya juga perasaaan, gak bisa dibohongin." 

"Udahlah lo lupain dia." 

"MAMIH!" 

Chaeryeong menyipitkan matanya memastikan siapa yang menangis di bawah pohon, takutnya Mbak Kun. Chaeryeong langsung mendatangi mereka berdua dan memukul Hendery menggunakan jaket Taehyun yang ia bawa.

"NGAPAIN YUNA LO?" 

"Akh!" Hendery mencoba menghalagi pukulan Chaeryeong menggunakan tangannya. 

Yuna mendorong Chaeryeong. "Apaan sih lo?" 

"Biasa aja dong jangan maen dorong dorongan, gue itu khawatir tau ga." 

"Lo sendiri kenapa maen pukul Badrol." 

"Kenapa ga boleh?" 

"Gak bolehlah, kalo Seungmin lo gue gituin mau?"

"Kok lo bawa bawa Seungmin, sih?" 

"Kenapa ga suka lo?" 

"Gue ga suka ya kalo lo bawa bawa pacar gue." 

"Sombong banget lo, gue tikung baru tau rasa." 

"AKH!" Chaeryeong menjamak rambut Yuna. 

Beberapa menit kemudian.

 Yuna dan Chaeryeong lagi lagi harus kena hukuman dari Pak Yuto. Mereka berdiri di lapangan dan menjadi pusat perhatian. Chaeryeong melirik Yuna yang mengipas ngipas menggunakan jangannya. 

"Apa lo liat liat?" tanya Yuna sewot. 

"Gue punya mata, ya." 

"Bilang aja lo itu irikan sama kecantikan gue." 

"Bosen gue denger lo selalu aja nyombongin diri karena cakep, bakat itu yang penting. Urusan cakep nomber 2, lo emang cakep tapi inget nilai lo sering remed." 

Mereka berdua saling menolok ngolok satu sama lain tanpa henti. Tidak jauh dari mereka berdua ada Beomgyu dan Ryujin memperhatikan. 

"Heh, ibu wakil sama bapak wakil. Malu ga tuh 2 anggota kelas kalian langganan dihukum Pak Yuto?" tanya Yuri yang entah kapan ada diantara Ryujin dan Beomgyu. 

TEMEN MALAH DEMENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang