Hari Minggu paling enak kalau tidur sampai siang, bawaannya pengen nyantai aja. Tapi tidak dengan Doyoung yang awalnya sedang tenang tidur pulas namun ia merasakan ada yang menepuk-nepuk keras pipinya. Awalnya ingin berpikir itu mimpi, tapi tidak mungkin rasa sakitnya terasa nyata.
"Kak bangun ih udah siang!" Suara itu familiar terdengar di telinga Doyoung. Itu suara pacarnya namun tidak mungkin kan dia berada di rumahnya sekarang? Lelaki itu mengusap matanya lalu meregangkan tubuhnya. Berusaha mengumpulkan nyawa sepenuhnya sampai siap untuk membuka mata melihat dunia luar kembali.
"AAAAAA!!!" teriak Doyoung langsung nutup tubuhnya pakai selimut saat tahu ada Nara di dalam kamarnya saat ini. Doyoung seksama memperhatikan sekujur tubuhnya, ia bernafas lega ketika tahu masih memakai pakaian lengkap. "L-lo ngapain ada di kamar gue?" lanjutnya dengan nada bicara yang terdengar kikuk.
Justru di saat Doyoung ketakutan Nara malah tersenyum lebar hingga gusinya terlihat. "Berhubung ini hari Minggu jadi kita jogging yuk?"
Netra Doyoung bergerak melihat sekelilingnya yang masih gelap.
"Sekarang jam berapa?" tanyanya.
Nara melirik jam tangannya. "Masih jam 6 pagi nih. Kenapa?"
"What! Masih jam 6 dan lo udah ke rumah gue sepagi ini?! Sinting lo yah. Lagian siapa yang ngizinin lo masuk ke kamar gue? Ini kan kamar cowok." Masih pagi tapi sudah ngomel panjang lebar memang cuma Doyoung orangnya. Nara sih sudah sangat terbiasa punya cowok galak kayak dia.
"Mama yang nyuruh aku bangunin Kakak, yaudah aku masuklah!" jelas Nara.
"Mama? Nyokap gue ga pernah nikah sama bokap lo, kalo lo lupa!" Galak as always.
Nara mengerucutkan bibirnya. Jelas-jelas Taeyeon sendirilah yang menyuruh Nara agar memanggilnya Mama tapi justru tak diizinkan oleh anaknya. Yaudahlah Nara mengalah. "Tante Taeyeon maksudku gitu aja dipermasalahin, huh!"
Doyoung menghela napas gusar kemudian ia melemparkan selimut di badannya itu dengan kasar. Kesal dibangunin tidur masih pagi buta seperti ini.
"Cuci muka, sikat gigi, sama ganti baju ya aku tunggu di depan." Sebelum keluar dari kamar Nara menyempatkan diri mencium pipi kekasihnya itu.
Hal itu sontak membuat pipi Doyoung panas. Ia otomatis menyentuh pipinya yang bekas dicium. Ia tak henti tersenyum. Mungkin gitu kali ya pagi gue kalo kita nikah?
Doyoung melaksanakan perintah Nara dengan cepat dan penuh semangat. Ia sudah rapi dengan setelan olahraga serba hitam dari Adidas. Tetap ganteng walaupun belum mandi. Orang ganteng mah bebas.
Tapi begitu keluar dari kamar Doyoung tak menemukan batang hidung pacarnya itu. Doyoung langsung izin mau lari pagi ke mamanya, kemudian lari cepat mencari-cari Nara yang kemungkinan besar sudah pergi jogging duluan. Gak niat ngajakin jogging tuh cewek ckck.
Tapi Doyoung kaget ketika mendapatkan Nara justru berdiam diri di atas beton pinggiran jalan depan rumahnya itu.
"Ngapain sih? Lagi cosplay jadi maskot hp yang warna putih ijo itu ya?" canda Doyoung.
Kocaknya oleh Nara malah ia peragakan. Ia lumayan elastis. Dengan mudahnya Nara menggoyangkan tangannya seperti ombak yang sontak membuat Doyoung yang memperhatikan speechless.
"Yang kok kamu bisa ngedance?" ujarnya memberikan tepuk tangan untuk pacarnya yang sedang tertawa karena tersipu malu.
"Adeknya Taeyong gitu loh haha. Udah yok ah lariii." Nara lari duluan.
Pasangan kekasih itu jalan santai beriringan. Doyoung pura-pura merasa tidak kenal ketika tahu Nara nyanyi sambil teriak-teriak mengikuti alunan musik di ponselnya yang tersambung di headset. Suaranya gak terlalu buruk tapi tetap saja Doyoung merasa malu dilihatin orang-orang sekitarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fierce Prince✔ [END]
Fanfiction[ SUDAH TAMAT ] Dia memang ketus dan galak, namun bukankah sifatnya yang susah ditaklukkan justru membuatmu makin penasaran? Doyoung fanfiction 2020 Cover: @cindy_muffin