"Haaahh kebiasaan lagi mau pergi kerja gak pamitan sama istrinya. Udah gak sayang sama aku ya!?"
"Gak gitu Sayang hehe. Kenapa sih istriku galak banget sekarang? Gak boleh gitu lah, dosa lho."
"Makanya gausah nyebelin."
Pegangan tangan Nara yang melingkar di lengan Doyoung erat sekali.
Tadi ia menemukan suaminya itu sudah akan mengunci pintu apartemen, bersiap menuju kantor.
Untung dengan cepat Nara menyadari dan berlari menyusulnya.
"Kan aku selalu siapin sarapan Yang buat kamu kalo aku mau pergi kerja."
Nara berdesis kesal. "Jangan pergi kerja dulu. Aku mau kasih lihat sesuatu."
"Apa?" Tampak Doyoung wajahnya sangat penasaran.
Dan semakin menanti-nanti yang ingin Nara tunjukkan kepadanya saat wanita itu terlihat sibuk mengambil sesuatu di dalam saku dasternya.
Ada sebuah benda kecil dan tipis di plastik bening itu yang disodorkan ke arah Doyoung. Lantas diterima dan dibuka cepat-cepat karena rasa penasaran yang sudah membumbung tinggi.
Karena Nara ini jarang-jarang memberi hadiah kalau bukan karena ada hari spesial.
"Apa ini Sayang?"
Doyoung belum pernah lihat benda itu jadi tidak tahu berfungsi sebagai apa dan untuk apa Nara memberikan padanya.
"Ck! Kamu ah!" Istrinya meraih benda tipis bernama testpack atau alat tes kehamilan. Ia menjelaskan pada pria itu sampai mengerti. "Ini alat tes kehamilan. Ini kan ada keterangannya Kak. Kalau garis dua tu pregnant kalau cuma satu ya sebaliknya. Lihat, ini ada berapa garisnya Beb?"
"Dua," jawab Doyoung polos. "Pregnant. Hamil maksudnya? Hah!!!"
Doyoung berteriak tiba-tiba kaget dengan yang ia ucapkan sendiri. Sampai-sampai pria itu menutup mulut, tapi kedua matanya tak lepas menatap Nara dengan sorot yang masih pertanda sedang tercengang.
"Beneran?" katanya lagi.
Nara tertawa kecil. Pun dengan cepat mengangguk mengiyakan.
"Ada dedek bayinya di perut kamu? Nara?? Aku mau jadi Ayah????"
Sekali lagi Nara mengangguk karena ia pun tak bisa berkata-kata sebab langsung terenyuh hatinya akibat masih belum menyangka bahwa sebentar lagi akan menjadi seorang ibu.
Air mata Doyoung sudah menetes, dia pun langsung memeluk perut istrinya seakan ingin menyapa calon buah hatinya yang akan menambah keceriaan di keluarga kecil mereka ini.
"Aku gak jadi kerja deh. Kita ke rumah sakit yah? Kamu mau apa?? Mau makan apa??"
Nara menyeka air mata kebahagiaan yang menghiasi wajah suaminya itu.
"Seneng banget tahu udah mau jadi Ayah sampe nangis gini. Sebenernya aku udah cek dari semalem Kak terus pas tahu positif hamil langsung hubungi Mama kan, Mama kamu sampe ke sini lho nemenin aku terus." Nara bercerita panjang lebar.
"Udah sana kak ngantor aja dulu nanti siang ke RSnya," usul Nara.
"Bener nggak papa?" Tahu saja Nara ini kalau Doyoung sedang betah di kantor.
Istrinya manggut-manggut.
"Thanks."
Kilas balik saat Nara cek testpack.
Jaehyun sempat menyuruh Nara pergi ke dokter kandungan untuk melakukan medical checkup lebih lanjut. Nara memang belum melakukannya. Namun, kemarin Nara sempat mampir ke Apotek untuk beli testpack tanpa sepengetahuan suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fierce Prince✔ [END]
Fanfiction[ SUDAH TAMAT ] Dia memang ketus dan galak, namun bukankah sifatnya yang susah ditaklukkan justru membuatmu makin penasaran? Doyoung fanfiction 2020 Cover: @cindy_muffin