🔞
"WOY NGAPA LO PULANG? UDAH CERE???!!"
Astaghfirullahaladzim. Nara banyak-banyak beristighfar menatap datar wajah Taeyong yang menyambut kedatangannya. Ia sama sekali tak merasa berdosa sudah bicara seperti itu.
Memangnya kalau seorang anak yang sudah menikah pulang ke rumah orang tuanya semua karena mereka sedang ada masalah rumah tangga? Kan tidak. Lee Taeyong memang minta diplintir ususnya. Benar-benar.
Ketimbang meladeni pria 25 tahun itu Nara memilih langsung masuk ke rumahnya.
"Dasar adek durhaka lo ya. Ditanyain malah diem aja." Taeyong mengunci pintu rumahnya lalu menyusul sang adik.
"Mama mana?" tanya Nara.
"Di kamar. Lagi bikin adek kali?" kata Taeyong.
Nara berdecak. "Ngawur. Orang tadi gue baru aja teleponan sama Papa yang lagi di Paris. Ya kan?"
"Orang bukan lagi main sama Papa, sama om-om lain."
"KAKAK LO GILA YA!"
Tawa Taeyong pecah. Salah satu hobinya adalah menjahili sang adik. Nara gampang sekali bersedih jadi diberi sentilan candaan seperti itu, percayalah ia pasti akan mudah sekali menangis.
"ADA APA SIH RIBUT-RIBUT? MASKER MAMA PECAH NIH!" Tak kalah berisik, Yoona keluar dari kamarnya dengan keadaan wajahnya yang dibalut masker organik. Harus selalu tampil cantik dan sehat. Maklum mama muda.
"Kata Kakak, Mama lagi bikin adek sama om-om!" jelas Nara terlanjur polos.
"Gendheng. Sini tak jewer dulu kupingnya!" Yoona lari menghampiri anak sulungnya.
Taeyong cepat-cepat menyembunyikan wajahnya di balik sofa. Usahanya gagal, ia tetap mendapatkan gebukan di bokongnya dari sang mama cantik. Keluarga koplak.
"Sakit banget ya Allah, Ma. Taeyong gak like ah! Gak mau nemenin Mama belanja lagi. Huhuhu." Taeyong mengelus pantat teposnya itu dengan raut muka yang cemberut.
Yoona mendengus. Ia tersenyum menatap sang putri. "Anak Mama yang paling cantik dateng. Ada apa gerangan sayang ke sini?"
"Kangeeenn!" rengek Nara menyandarkan kepalanya di atas dada sang ibu.
Yoona langsung membalas pelukan anaknya itu, ia mengelus rambut sang putri penuh sayang. "Yaudah yuk masuk kamar Mama, kita ngobrol-ngobrol dulu."
Nara mengangguk setuju. Selain alasannya pulang ke rumah karena bosan sendirian di apartemen sebab suaminya sudah mulai bekerja, ada beberapa hal yang ingin Nara tanyakan pada sang ibu mengenai kehidupan pernikahan yang sudah lebih berpengalaman.
"Mbok ambilin jus sama cemilan ya jangan lupa," lanjut Yoona.
Sontak Taeyong celingak-celinguk mencari orang yang sedang berbicara dengan ibunya. Tak ada siapapun di ruang tengah itu selain mereka.
"Kamu, gausah sok polos gitu deh." Tepat setelah mengatakan itu Yoona merangkul Nara masuk ke dalam kamarnya. Dua perempuan itu sama-sama tertawa geli melihat wajah Taeyong yang masih kebingungan.
"MAMA IHHH!!" teriak Taeyong yang merengek layaknya bocah cilik. Kalau di rumah memang sifat kekanakan Taeyong suka keluar secara alami.
Di kamarnya, Yoona langsung membilas wajahnya sampai bersih. Sementara Nara, ia asyik sekali melihat-lihat kamar orang tuanya itu.
Tak berapa lama Yoona selesai dengan kegiatannya. Ibu cantik itu menghampiri sang putri yang sedang memegang salah satu bingkai foto yang terdapat di meja konsul di kamarnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fierce Prince✔ [END]
Fanfiction[ SUDAH TAMAT ] Dia memang ketus dan galak, namun bukankah sifatnya yang susah ditaklukkan justru membuatmu makin penasaran? Doyoung fanfiction 2020 Cover: @cindy_muffin