Ini gimana ceritanya sih aku up tiap hari apa kalian gak bosen?
"Pah pulangnya bareng Mas Doy gak?"
Nara menahan langkah ayah mertuanya yang baru saja sampai di rumah.
Tapi pria itu tak terlihat datang bersama anaknya di mana pasalnya mereka satu kantor.
"Nggak, Sayang Papah pulang sendirian, kalo gak salah Doyoung hari ini ada meeting dan itu tempatnya jauh. Kemungkinan pulangnya terlambat." Yunho menceritakan.
Sehingga Nara membulatkan mulut. Tapi tak lama mendengus kesal. Sudah bosan memperingatkan suaminya itu supaya pulang lebih awal semenjak dia hamil.
"Temennya siapa Pah pergi ke sana?" tanya Nara lagi.
"Sekretarisnya dong Nara, Sayang. Papah masuk ya." Sebelum pergi dari hadapan menantunya itu Yunho sempat mengelus rambut Nara penuh sayang.
Sudah pukul lima sore. Ingin sekali saja Nara melihat Doyoung pulang kerja tidak sampai malam. Entah apa yang membuat pria itu sampai menjadi gila kerja seperti ini.
Padahal basic Doyoung bukan sebagai pengusaha, pria itu mempunyai mimpi ingin menjadi seorang pengacara suatu hari nanti.
Nara duduk di sofa ruang tamu seorang diri. Sesekali melihat ponselnya sembari mengelus perutnya yang masih terlihat rata karena kehamilannya baru delapan Minggu.
Bosan, mengantuk, tapi Nara usahakan tahan demi menunggu kepulangan suaminya.
"Nara nunggu Doyoungnya di kamar aja Nak. Kalau gak sini makan dulu yuk sama Papah." Itu suara Taeyeon yang menginterupsi. Wanita itu tampak berteriak dari dapur.
"Iya Mah." Nara membalas seadanya.
Ia tetap akan menunggu Doyoung sampai pulang.
Informasi, Doyoung menjadi lebih posesif semenjak tahu istrinya hamil sehingga pria itu bela-belain buat pindah rumah ke rumah orang tuanya supaya Nara ada yang menemani dan memantau selama ia kerja.
Sekitar pukul tujuh malam akhirnya Doyoung pulang bekerja.
Nara masih di ruang tamu itu. Ia bahkan sampai sudah berganti baju karena sempat merasa gerah. Semenjak hamil Nara merasa banyak berkeringat karena sudah gampang capek meskipun hanya bergerak sedikit.
"Lama bangeeeettt!!" Kakinya ia hentakkan di lantai, wajahnya merengek hampir menangis karena kekesalan di ujung kepala menatap suaminya yang masih terlihat sibuk membuka sepatu di depan ambang pintu itu.
"Iya Sayang hari ini lumayan padat kerjaan aku jadi gak bisa pulang cepat. Maaf yah." Doyoung berlutut di depan Nara. Mengambil tangan istrinya untuk dicium.
"Besok jangan kayak gini lagi. Papah aja bisa pulang sore masa kamu nggak Mas. Ayo makan dulu." Nara berdiri.
"Aku udah makan di luar Bun." Suaminya merangkul Nara, mereka berjalan lebih masuk ke rumah itu.
Lagi-lagi Nara kesal.
"Kenapa sih kamu makan malam di luar terus. Kamu bahkan jarang nyicipin masakan aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fierce Prince✔ [END]
Fanfiction[ SUDAH TAMAT ] Dia memang ketus dan galak, namun bukankah sifatnya yang susah ditaklukkan justru membuatmu makin penasaran? Doyoung fanfiction 2020 Cover: @cindy_muffin