Nara memasuki perpustakaan fakultasnya. Si gadis termasuk kutu buku, maka tak heran pergi ke toko buku atau perpustakaan adalah favoritnya. Ia langsung mengisi daftar hadir, baru setelahnya mencari buku yang ia cari.
Begitu dapat buku yang dicari, Nara langsung memilih tempat duduk. Karena tahu di bagian belakang diisi kakak-kakak tingkatnya, Nara jadi gak mau duduk di sana. Takut ganggu. Dia milih duduk di kursi dekat pak penjaga perpus yang masih muda plus cakep, terus juga di situ soalnya dia bakal kena AC secara langsung jadi kan bisa ngadem. Nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan, Lee Nara?
Tapi di sela dia belajar tiba-tiba seseorang yang ia kenal datang menghampirinya. Mahasiswa berkulit putih itu duduk di depan Nara dengan senyum lebarnya yang secara otomatis membuat Nara jadi ikut tersenyum sekarang. Orang yang dimaksud ialah Jaehyun. Entah apa yang membawanya ke sana Nara pun tak tahu.
"Kak Jaehyun? Ngapain di sini?" tanya Nara polos yang membuat senyum Jaehyun berganti menjadi tawa kecil.
Jaehyun anak kedokteran kok bisa nyasar sampai perpustakaan management.
"Beli roti. Ya lo pikir ke perpustakaan mau ngapain Na kalo gak baca buku?" Pernyataan demikian membuat Nara tertawa malu.
"Iya juga ya, kok bloon banget sih gue haha." Nara jadi canggung. Dia kembali fokus pada kegiatan awalnya. Sedangkan Jaehyun justru malah mengeluarkan ponselnya dari saku celana. Hal itu membuat Nara yang sedikit melirik jadi heran. Tadi dia bilang mau baca buku, kan?
"Kata lo mau membaca kok malah main hp?" tanya Nara sinis.
Ketahuan sudah kalau sebenarnya Jaehyun cuma modus. Dia pengen liat Nara yang entah kenapa menurutnya sekarang semakin menarik.
"I-iya ini lagi baca kok. Tugas gue ada di dalem hp ini," jawab Jaehyun asal. Ponselnya diam-diam sedang menetap di laman kamera, berniat diam-diam mengambil foto perempuan yang sempat ia sukai itu.
"Ah masa sih? Ya tapi terserah lo deng Kak mau ngapain di sini, asalkan jangan berisik. Ingat ini di perpustakaan," ucap Nara. Sudah cantik, baik, ditambah bijak, tidak mungkin ada orang yang tidak menyukainya.
"Abis dari perpus mau ke mana?" tanya Jaehyun.
"Langsung pulanglah," Nara masih fokus pada buku di depannya.
"Sendirian?" tanya Jaehyun lagi.
Nara mengangguk. Dia berharap pulang bersama sang pacar sepertinya suatu ketidakmungkinan, mengingat Doyoung sedang sibuk beberapa hari terakhir.
"Yaudah pulang sama gue ya?" tawar Jaehyun.
Nara memicingkan matanya sinis menatap pria itu.
"Kenapa? Ada yang marah?" lanjut lelaki itu.
Tapi setelah Nara pikir sepertinya tawaran tersebut patut ia setujui.
Nara gak ada tumpangan pulang:((
"Boleh deh. Eh dulu tuh kita suka makan bakso kan ya? Mau coba lagi gak?" Nara antusias.
Senyum terbit di bibir Jaehyun. "Boleh. Aku ada tempat bakso yang enak banget."
Mereka sampai di parkiran. Nara sedikit terkejut ketika Jaehyun menuntunnya ke arah parkir mobil, kemarin saja dia masih naik sepeda motor. Padahal jujur saja Nara lebih suka naik sepeda motor karena seru sensasinya.
"Naik mobil sekarang?" tanya Nara.
Jaehyun mengangguk. "Motor aku lagi diservis. Ini mobil Papah."
Nara paham. Mereka pun masuk ke dalam mobil hitam itu. Tapi saat baru saja masuk teleponnya berdering pertanda ada yang menelepon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fierce Prince✔ [END]
Fanfiction[ SUDAH TAMAT ] Dia memang ketus dan galak, namun bukankah sifatnya yang susah ditaklukkan justru membuatmu makin penasaran? Doyoung fanfiction 2020 Cover: @cindy_muffin