Gadis cantik itu berlari menuju ruang kelasnya dengan sangat cepat. Nara bangun kesiangan karena tadi malam keasikan melukis bersama kakaknya. Taeyong memang sangat suka melukis, tak heran di rumah kebanyakan pernak-pernik hasil tangannya.
Bruk
Tidak jalan dengan baik membuatnya menabrak seseorang.
"Ish kalo jalan pake mata dong!" Jelas-jelas Nara yang menabrak. Tapi dia yang protes.
"Sori. Lo gapapa?" Suara cowok. Nara menerima uluran tangannya yang ingin membantunya berdiri.
"Bomin?" Nara terkejut sekali melihat seseorang yang sudah lumayan lama tidak ia lihat itu kini malah kembali muncul ke permukaan. Lelaki berkulit putih susu dan senyum yang manis itu bernama Bomin, mantan pacarnya saat SMP. Wajah Bomin tidak terlalu banyak berubah. Dan juga ia ternyata masih murah hati.
"Nara?" Lalu keduanya beradu pandang cukup lama dan berakhir tertawa karena pertemuan gak di sengaja ini.
"Jadi kita masih satu fakultas cuma beda kelas?" tanya Nara yang sudah mengobrol sedikit dengan lelaki itu.
Bomin menganggukkan kepalanya.
"IYA, GUE MASUK KELAS DULU NANTI KITA BENER-BENER HARUS NGOBROL BYEEEE!" teriak Nara sambil melambaikan tangannya ke arah Bomin.
"Maaf Pak saya telat," ujar Nara berjalan sambil menundukkan pandangannya karena takut dimarahin sama dosennya dan belum lagi Nara terlanjur malu disorakin sama teman satu kelasnya ini.
Kurang ajar!
"Kok bisa telat perasaan gak macet?" kata dosen ekonomi mikro bernama Sehun itu.
"Kesiangan Pak biasalah kan semalem Minggu." jawab Nara dengan berani.
"Berarti kamu terlalu sepele dengan hari ini? KELUAR!" bentak Sehun yang seketika kelas hening.
"Saya udah cape-cape Pak dateng ke kampus untuk belajar, Bapak dengan seenaknya ngusir saya?" tanya Nara.
"Saya bilang keluar ya keluar! Dan satu lagi tolong buat jurnal pelajaran yang saya ajarin hari ini, besok sudah harus ada sama saya!" tegas Pak Sehun, lagi.
"Saya kan gak ada masuk di kelas bapak hari ini kenapa saya harus buat tugas? IYA SAYA KELUAR PAK!" teriak Nara begitu kena tatapan tajam dari dosennya itu dan langsung pergi dari kelasnya.
"Aish gue ngapain sekarang kayak orang bego sendirian gini!" gerutu Nara sambil menjambak pelan rambutnya, frustrasi. "kalo gak karena kerjaannya Kak Taeyong gue gak telat kayak gini ish!" sambungnya.
Mata Nara langsung berbinar saat mendapatkan sosok cowok yang tengah ia cari itu sedang duduk sendirian di bangku taman yang banyak tersebar di kampus ini sambil memainkan ponselnya.
"BOOOMIN" panggil Nara dengan sangat ceria.
Bomin tersenyum hangat melihat perempuan yang sudah duduk di samping nya itu.
"Apa kabar?" tanya Nara
"Baik, lo?" tanya Bomin
"Baik juga." Setelahnya hening.
"Lo udah punya pacar?" Untuk pertemuan pertama bagi Nara pertanyaan tersebut kurang sopan. Tapi dirinya dengan santai jujur menjawabnya.
"Udah. Kapan mulai kuliahnya? Kok malah diem di sini aja?" tanya Nara mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Besok, tadi gue disuruh keliling universitas ini sendiri tanpa ada yang nemenin parah banget kan?" ujar Bomin, kesal.
"Emang kayak gitu di sini, gue aja pas ospek beuh ngeri banget seniornya!" tegas Nara sedikit berbisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fierce Prince✔ [END]
Fanfiction[ SUDAH TAMAT ] Dia memang ketus dan galak, namun bukankah sifatnya yang susah ditaklukkan justru membuatmu makin penasaran? Doyoung fanfiction 2020 Cover: @cindy_muffin