Ketika bel pintu rumah berbunyi seketika Nara bangun dari tidurnya. Arah pandangnya langsung mendapatkan sang suami yang sedang berkutat dengan laptopnya di ranjang itu juga.
"Biar aku aja," ujar Doyoung tanpa melihat ke Nara sebelumnya. Ia menyadari jika tidur perempuan itu terusik karena bel rumah yang berbunyi. Lagipula Doyoung tidak sampai hati membiarkan Nara yang sedang sakit untuk terlalu banyak bergerak hari ini.
Nara mengangguk. "Makasih ya Mas."
Tanpa bicara lagi Doyoung langsung meletakkan laptop yang dipegangnya ke atas nakas, kalau ditaruh di tempat tidur itu dia takut kalau sampai disenggol anak-anaknya yang sedang terlelap.
Ketika membukakan pintu rumah Doyoung mendapati Jaehyun yang datang ke rumahnya. Ini kali pertama Jaehyun datang ke rumahnya setelah pria berprofesi dokter umum itu menjadi tetangganya.
"Ngapain lo Jae ke sini?" Doyoung sengaja ketus, kalau sudah melihat Jaehyun seketika emosinya tersulut tanpa sebab. Karena mengingat cowok ganteng berlesung pipi itu pernah menyukai istrinya.
"Gue dateng ke sini punya niat baik ya Bang. Nih gue bikin bolu pisang sedikit tadi di rumah, gue kan sekarang tetangga lo jadi ya harus akur dong kita. Ya kan?" kata Jaehyun.
Doyoung menerima kotak bekal yang terulur ke arahnya itu dari Jaehyun. "Udah kan mau ngasih ini aja? Lo boleh pulang. Makasih ya kuenya."
Jaehyun merotasikan matanya kesal. Kalau tidak ingat jika Doyoung adalah sahabatnya mungkin satu bogem mentah yang dia punya sudah melayang ke wajah tampan Doyoung tanpa permisi.
"Eh gimana honeymoon lo? Katanya ke Bali seminggu, lah ini masih hari ketiga kok udah pulang sih?" ucap Jaehyun lagi.
Kening Doyoung mengerut heran. Perkara rumah tangganya sebaiknya orang lain tak perlu sampai mengetahuinya terlalu dalam. Namun, justru Jaehyun memancingnya untuk menceritakan semua.
Tepatnya beberapa hari yang lalu Doyoung dan Nara berada di Bali untuk berlibur, karena mereka berencana ingin menambah anak sehingga merasa perlu untuk merilekskan tubuh mereka yakni dengan cara liburan. Tidak selancar yang dibayangkan, mereka harus sudah pulang sebelum waktu yang sudah ditentukan. Alasannya karena Naya dan Juno jatuh sakit secara bersamaan saat sehari orang tuanya pergi ke Bali. Sebagai orang tua yang tidak ingin anak-anaknya kenapa-napa, Doyoung dan Nara terpaksa langsung ambil penerbangan pulang karena sangat mengkhawatirkan keadaan Juno dan Naya itu.
"Anak-anak gue sakit jadi gak jadi liburan. Anjir gak honeymoon ya, lo nih bikin asumsi sendiri kampret!" Doyoung menendang kaki Jaehyun pelan, tetapi cukup membuat Jaehyun langsung kesakitan.
Jaehyun terkekeh. "Jadi ketunda dong bikin debaynya?"
Sontak bulu kuduk Doyoung berdiri, jika membahas soal kegiatan intim suami-istri seperti ini entah kenapa dia masih kaku.
"Nara udah mau hamil lagi kayaknya gara-gara liat bini lo deh Jae," ujar Doyoung.
"Masa sih Bang?" kata Jaehyun.
Doyoung mengangguk. Dia yakin benar soal ucapannya barusan.
"Soalnya sejak dia pulang dari rumah lo itu dia yang ngomong ke gue sendiri mau punya anak lagi, padahal kemarin-kemarin belum mau karena punya dua anak aja katanya udah repot banget," jelas Doyoung.
Mendengar penjelasan Doyoung membuat Jaehyun turut bahagia. Walaupun Nara sempat ia sukai, tetapi setelah mengetahui kalau pelabuhan hati Nara memang hanya Doyoung dia mencoba untuk mengikhlaskan. Nara hanya akan bahagia dengan Doyoung, tidak dengan yang lain.
"Syukur deh kalo lo udah dikasih lampu ijo Bang sama dia. Kalo gitu kalian harus terus ikhtiar dan bertawakal mulai sekarang, semoga Allah denger permintaan kalian ini. Gue doain yang terbaik buat pernikahan lo Bang. Rumah lo sepi banget keliatannya, Nara mana?" tanya Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fierce Prince✔ [END]
Fanfiction[ SUDAH TAMAT ] Dia memang ketus dan galak, namun bukankah sifatnya yang susah ditaklukkan justru membuatmu makin penasaran? Doyoung fanfiction 2020 Cover: @cindy_muffin