37

1.6K 205 64
                                    

Doyoung mengecup berkali-kali pipi gembul Naya yang berada di dekapannya. Sebentar lagi dia akan berpisah dengan malaikat kecil yang baru dimilikinya sekitar dua bulan yang lalu itu. Tapi hari ini bukan menjadi hari terakhirnya untuk melihat sang anak, di beberapa kesempatan selanjutnya mungkin dia masih bisa kembali memeluk anaknya itu, dengan kata lain tidak akan seintensif seperti biasa. Karena, Nara tidak bercanda dengan perkataannya kemarin. Hari ini ia akan kembali ke dalam pelukan keluarganya.

"Naya baik-baik ya selama sama Bunda, maafin Ayah gak bisa jagain kalian lagi. Tapi Ayah boleh kan sering-sering nengokin kamu nanti di rumah nenek?" Ia mengajak sang putri bicara, walaupun hanya tawa polos yang terlihat dari wajah si kecil.

Di tempat yang sama pula yakni di kamar itu, Nara sedari tadi hanya diam memperhatikan Doyoung sedang menuntaskan rindunya pada sang anak tengah mati-matian berusaha menahan dirinya supaya tidak menangis lagi. Bagaimanapun juga ia tidak ingin berbohong tentang perasaannya. Cintanya sangat besar dan tulus untuk suaminya itu. Jika sudah resmi berpisah Nara bahkan belum terpikir untuk membuka hati untuk laki-laki lain karena jujur di hatinya hanya ada nama Doyoung saja sampai kapanpun.

"Mas kamu boleh kok kapan aja dateng ke rumah Mama buat lihat Naya, pintu rumahku selalu terbuka untuk kamu," ucapnya.

Kini pandangan Doyoung tertuju pada Nara yang ada di depannya. Perempuan itu sudah tampak cantik dan rapi hanya dengan blus casual yang dipadukan dengan celana jeans, tak lupa sentuhan make-up tipis menghiasi wajahnya. Wajah hitam manis dan aroma wangi tubuh wanita itu tidak akan pernah lagi bisa Doyoung lihat dalam waktu ke depan. Membayangkan hidup menjadi duda di umurnya yang masih muda seperti ini benar-benar sangat menyakitkan, bagi Doyoung.

"Maafin aku ya Nar gak bisa jadi suami yang baik untuk kamu. Ini semua akibat yang harus aku tanggung atas perbuatanku, aku terima semuanya. Tapi jujur aku gak mau ditinggal pergi kamu. Kalo kamu masih berbaik hati, kamu mau kan kasih aku kesempatan—" Kalimatnya tidak tuntas karena melihat Nara yang tampak merotasikan matanya jengah. Seolah tidak ingin lagi mendengar Doyoung berbicara. "Ayah sayang Naya, maafin Ayah udah jahat sama kamu," lanjutnya sembari mengoper si kecil agar berpindah ke gendongan ibunya.

"Mas dari masalah ini aku bisa dapet pelajaran kalo aku gak boleh terlalu percaya dan berharap banyak pada orang yang aku cintai, termasuk suamiku sendiri. Kamu masih muda Mas, kamu juga ganteng dan mapan jadi pasti perempuan di luar sana banyak yang bersedia jadi pasanganmu. Tapi aku mohon jangan lagi menyakiti hati seorang wanita ya, Mas. Air mata kami terlalu berharga untuk jatuh karena penghianatan cowok mata keranjang seperti kamu ini." Bicara Nara blak-blakan di hadapan calon mantan suaminya itu. Dan yang Doyoung lakukan cuma menunduk sebab sadar bahwa posisinya memang sudah serendah itu di mata wanitanya.

"Aku gak tau gimana caranya lagi buat bertahan hidup kalo gak ada kamu di samping aku. Apa alasan aku keluar rumah buat kerja kalo gak buat nafkahi kamu sama Naya, sekarang udah nggak bisa lagi kayak gitu kan?" tanya Doyoung.

Baiklah, Nara paham bahwa sekarang Doyoung masih berusaha ingin mengambil hatinya.

"Udah ya Mas aku gak mau bicara lagi sama kamu kalo ujung-ujungnya bikin kita sama-sama adu mulut lagi kayak kemarin. Bentar lagi mamaku dateng jadi aku keluar sekarang ya." Nara merapikan gendongan bayinya, menutup kepala sang anak dengan selimut. "Masih mau cium anakmu nggak?" sambungnya.

Doyoung menggeleng. "Kayaknya dia udah ngantuk jadi gausah diganggu lagi deh. Aku bantu bawain kopernya ya."

Nara diam saja. Tapi pertanda dia tidak menolaknya. Memang mereka berdua kemarin sudah sepakat untuk berpisah secara baik-baik. Hak asuh Naya akan Nara usahakan jatuh pada dirinya. Namun, Nara masih akan mengizinkan Doyoung jika ingin datang melihat sang anak kapanpun itu, termasuk juga tidak akan menolak tiap kali Doyoung mengirimkan uang padanya untuk membantu membesarkan anak pertama mereka itu.

Fierce Prince✔  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang