41

1.3K 174 18
                                    

Jam kerja kantor baru saja berakhir. Doyoung segera merapikan barang-barangnya di atas meja kerjanya itu yang akan ia bawa pulang. Misalnya seperti laptop dan beberapa dokumen yang masih harus ia periksa nantinya ketika sudah berada di rumah. Walaupun sekarang jam pulangnya gak pernah telat, tetapi Doyoung ini pasti selalu bawa balik kerjaan kantornya yang belum selesai. Nggak jarang karena hal itu jadi alasan dia sering kena omel Nara yang memang ingin kualitas waktu Doyoung di rumah hanya miliknya dan anak mereka. Bukan soal pekerjaan lagi.

"Woo balik dulu ya." Doyoung menyapa Jungwoo yang masih fokus pada layar komputer di depannya. Otomatis Jungwoo membuka kacamata bening yang ia pakai ketika sang atasan menghadapnya.

"Eh iya, Pak. Hati-hati di jalan," ucap Jungwoo agak membungkuk ke arah Doyoung seakan memberinya salam hormat.

Doyoung mengangguk. "Kamu jangan keseringan lembur gak baik buat kesehatan lho."

"Nggak lembur, Pak. Paling jam tujuh nanti saya udah keluar kok. Terima kasih atas kerja samanya hari ini." Sekali lagi Jungwoo menunduk di depan Doyoung, tak pernah absen untuk memberi kata-kata dukungan pada atasannya itu.

"Baiklah. Kamu sudah bekerja dengan baik hari ini, Jungwoo. Saya pulang duluan ya. Selamat sore." Jungwoo dan Doyoung saling mengumbar senyum di sela kegiatan mereka berjabat tangan. Usai dengan itu Doyoung lekas pergi dari ruangannya.

Sejujurnya setiap melihat Jungwoo pasti yang terbesit di otak Doyoung ialah nama Arin. Dia lumayan lama mengenal Arin yang sempat menjadi sekertarisnya. Bahkan pernah menjadi kekasih.

"Ah mikirin apaan sih gue." Buru-buru menggeleng seakan menepis ingatannya yang hendak mengingat kembali tentang Arin. Doyoung sudah memegang prinsip kalau dia tidak akan kembali mengulangi kesalahannya yang dulu. Berselingkuh.

Selama di perjalanan pulang Doyoung ditemani dengan suara radio yang menyala di mobilnya. Kadang kalau lagi mendengarkan siaran radio Doyoung juga suka teringat dengan aksi konyol dan ceria Johnny dan Jaehyun yang selalu berhasil membuat suasana hati pendengarnya jadi baik lagi. Ia jadi kangen kampus.

Di separuh perjalanan Doyoung dilanda macet. Bukan Jakarta jika tak identik dengan macet. Harus banyak bersabar. Lagu stuck with you milik Justin Bieber feat Ariana Grande menghiasi mobilnya. Lagu tersebut sedang banyak didengarkan khalayak ramai karena salah satu aplikasi hiburan yang sedang viral.

Sepanjang waktu macet netra Doyoung juga tak lupa menyoroti tiap kenderaan yang berada di depannya. Sesekali mendapatkan pemandangan manis dari sepasang kekasih yang sedang bersenda gurau di atas sepeda motornya. Jadi tiba-tiba kangen Nara yang selalu mengisi pikirannya. Hampir separuh perjalanan hidupnya selalu Doyoung habiskan bersama perempuan itu. Itulah mengapa ia sangat menyayanginya.

"Kamu lagi apa?"

"Lagi nonton tv aja sih bareng Naya. Kenapa nelepon?"

Iya, Doyoung menelepon Nara ingin sedikit menuntaskan rindunya itu. Setidaknya sudah mendengar suara sang istri dia jadi merasa tenang.

"Ya gak papa, pengen aja. Gak boleh ya nelepon istri sendiri?"

"Boleh kok. Kamu lagi di mana Mas kok kedengarannya berisik banget?"

"Lagi di jalan mau pulang. Macet Bun."

"Gitu ya? Mas mampir ke bakery dong. Beliin crepe cake."

"Itu aja?"

Di seberang sana Nara mengangguk semangat.

"Iya sayang. Gak papa kan?"

"Ya gak papa dong, buat istriku apa sih yang enggak? Naya gimana Bun?"

"Baik kok. Ya kan Nak? Lagi suka gigit-gigit nih Yah."

Fierce Prince✔  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang