Bang Gava playboy sekelasnya Vikki Prasetyo loh, Shi
-Ciara***
"NGAPAIN minta maaf segala sih lo?!" amuk Jonathan sesaat setelah mereka tiba di luar ruangan pesta. Ciara sengaja menyeret Jonathan menjauhi kerumunan agar perbincangan mereka tidak membuat keributan.
"Ya emangnya kenapa sih?"
"Nggak perlu! Lo nggak perlu minta maaf ke mereka. Lo nggak salah ngapain sok minta maaf sih, buat keki aja," gerutu Jonathan kesal. Dadanya bergemuruh jengkel saat tadi melihat adik satu-satunya ini meminta maaf pada hal yang bukan kesalahannya.
"Ya gue minta maaf atas nama lo, bukan atas nama gue,"
"Mau jadi pahlawan?" sarkas Jonathan dingin.
"Enggak. Nggak mau jadi pahlawan. Jadi adek yang berguna buat lo aja udah buat gue seneng," Ciara menyengir lebar lalu meraih tangan Jonathan untuk dirangkul bermanja-manja.
Beberapa yang melihat pasti akan mengira mereka pasangan muda yang tak tahu malu. Tapi tak sedikit juga yang merasa kagum akan kedekatan keduanya. Ya... dari segi fisik wajah, dengan melihat sekilas tanpa diamati pun wajah Ciara dan Jonathan sudah kelihatan mirip.
Jadi dibanding mereka yang menatap sinis, akan lebih banyak yang menatap kagum pada dua bungsu keluarga Rajendra ini. Kedekatan mereka tidak hanya sebatas pencitraan tapi sungguh-sungguh saling menyayangi.
Bahasa trennya ... sibling goals.
Ya, siapapun akan merasa iri jika melihat kedekatan antarsaudara, bukan?
"Ya udah, Bang, tadi lo bilang lo mau cerita 'kan? Cerita buru," pinta Ciara setelah memakan beberapa detik untuk menggelayuti tangan abangnya, "kita duduk di sana aja biar enak ngomongnya, disini berisik," lalu Ciara menarik tangan abangnya begitu saja menuju bangku taman.
Jonathan menurut saja. Malas melawan dan juga tak ingin merusak usaha adiknya itu. Dia merasa tak enak.
"Jadi ... gimana?" tanya Ciara sesaat setelah mereka duduk di bangku taman besi bercat putih yang berada tak terlalu jauh dari pesta.
"Gimana apanya," ketus Jonathan.
"Tadi 'kan lo mau cerita. Udah, gue udah siap dengerin. Ngomong buru,"
"Nggak mood,"
"Ish!" cebik Ciara kesal, ia melayangkan pukulan pelan pada bahu abangnya itu, "lo lupa minum obat kuat mental, ya?"
Jonathan memicing tajam.
"Ya abisnya lo lembek amat, mana ada cowok ganteng tapi gampang ngambek. Baru nemu gue tuh!"
"Diem ah, males gue denger suara lo, berisik!"
Gantian Ciara yang menatap tajam. Gadis bergaun warna putih gading itu langsung berdiri dan bertolak pinggang tepat di depan abangnya yang sedang unmood itu. Matanya berkilat kesal seakan siap mengomeli abangnya dengan segala ocehannya.
"Berisik kata lo?! Berisik? Kalo gitu jangan ngomong sama gue lagi! Gue juga males ngeliat lo, bye!!" Ciara mengambil langkah besar dan meninggalkan Jonathan dengan hentakan kuat di kakinya.
Ciara masuk ke ruangan inti acara dengan raut kesal yang membuat beberapa orang sedikit menaruh rasa bingung. Baru saja mereka melihat Ciara bermanja-manja dengan Jonathan dan sekarang sudah terlihat kesal. Apa ini karena Jonathan juga?
"Ra!"
Ciara masih terus melangkah mengabaikan teriakan seseorang dari belakangnya.
"Dek!"

KAMU SEDANG MEMBACA
SIBLING'S
Genel Kurgu[ON GOING] (Intinya random, random, dan random. Terima kasih^-^) ••• Hanya segelintir kisah tentang Ciara dan keenam abangnya. Kisah sehari-hari yang gadis itu lalui dengan keenam lelaki dengan kepribadian berbeda-beda. Lelah itu pasti, tapi Ciara...