Jadi, Bang Gava sama si Jo ini bikin rules buat diri sendiri, sejenis penerapan buat pertahanan harga diri sih menurut gue, Kak, tapi jatohnya kek cowok yang nggak siap sakit hati,
-Ciara***
CIARA dan Kashi pulang ke rumah bersama Jonathan. Seperti seminggu terakhir ini -- yang mana Lisa sudah resmi tidak lagi bekerja di kantor -- kepulangan mereka tentunya akan disambut oleh wanita bule itu. Dan jangan lupakan ada Andi juga yang sekarang mungkin sedang membaca buku-bukunya.
"Panas banget di luar, duh," Jonathan mengomel ria sebelum menghempaskan tubuhnya ke sofa. Ia melirik jam tangannya sekilas, "padahal ada janji mau ketemuan,"
"Kamu 'kan bisa bawa mobil, Jo," Lisa memberikan usul.
"Kalo mobil mah, Bang Andi nggak akan kasih pinjem, Kak. Dia sayang banget sama 'tuh mobil,"
Jawaban Jonathan pun mau tak mau membuat Lisa mengangguk. Ingin rasanya ia meminjamkan mobil pada adik iparnya itu, tapi sayangnya mobil yang selama ini ia pakai pun adalah mobil perusahaan, dan berhubung dia sudah resmi keluar dari sana, jelas semua fasilitas akan ikut disita.
"Wah, Kak Lis, ini sop buah beli di mana!" Kashi yang sesampainya di rumah langsung ngacir ke dapur; berteriak saat melihat ada sop buah di kulkas.
Nampak sangat menyegarkan.
"Ada sop buah, Kak?" Jonathan seketika menegakkan tubuhnya, "mau dong!" Ia lalu berlari ke dapur.
Lisa tersenyum kecil dan ikut melangkah ke TKP.
"Beli di mana, Kak? Kayaknya sekitar kompleks ini nggak ada jual sop buah deh, iya nggak, Shi?"
Kashi mengangguk. "Emang nggak ada. Adanya 'tuh di depan sono, sebrang jalan keluar kompleks ini. Jauh banget. Kakak jalan kaki?" Kashi mengerutkan keningnya penasaran.
Lisa lantas menggeleng. "Kakak tadi tiba-tiba pengen sop buah, terus mau beli, kata Andi nggak ada yang jual. Maunya sih nelpon Rama supaya dibawain, tapi Kakak maunya sekarang. Jadi, Kakak liat-liat di internet, trus coba-coba bikin sendiri. Rasanya kurang sempurna, sih, tapi setidaknya Kakak bisa minum yang seger juga. Kalian mau nyoba?"
"Buat sendiri?" Kashi mengulangi sepenggal kalimat yang ia dengar.
Lisa mengangguk.
"Aku mau coba," kata Kashi.
"Gue juga mau!" Jonathan ikut mengambil sendok dan mulai mencicipi, "enak kok, Kak."
"Beneran?" Lisa membola.
"Iya, enak, Kak." Kashi ikut menimpali.
Lisa tersenyum. "Kalo enak coba kalian tawarin sama Ciara, siapa tau dia suka."
"Sisain aja, ini buat kita, Bang."
***
"Susah emang kalo udah benci setengah mati, rasanya lo napas aja salah di mata dia,"
"Gimana ceritanya," Kashi berdecih, "tapi masih nggak nyangka aja gue 'tuh, jelas-jelas dia udah dibuang, masih aja kukuh nguber Bang Gava. Mana gue diancem segala lagi tuh!"
"Putar otak, Nta," Ciara memberi masukan.
Kashi mendelik. "Nta, onta maksud lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SIBLING'S
Fiksi Umum[ON GOING] (Intinya random, random, dan random. Terima kasih^-^) ••• Hanya segelintir kisah tentang Ciara dan keenam abangnya. Kisah sehari-hari yang gadis itu lalui dengan keenam lelaki dengan kepribadian berbeda-beda. Lelah itu pasti, tapi Ciara...