10. Tamu Bulanan

5.3K 311 1
                                    

Cewek menstruasi itu nyebelin.
-Jonathan

...

"BANG JOO!!!" teriakan Ciara memecah keheningan di siang hari.

Rama yang kebetulan sedang ada di ruang kerjanya tentu saja segera berlarian menghampiri adik perempuannya; hendak melihat apa yang terjadi.

Sementara Jonathan yang merasa terpanggil juga ikut berlari naik ke atas tangga menuju kamar si bungsu. Mengabaikan kakinya yang sempat tersandung dan hampir terjatuh.

"Ciara, kamu kenapa?"

"Kenapa, kenapa?"

Kedua abangnya datang serempak ke kamar Ciara, rasanya ia ingin menangis karena di tengah kesakitannya mereka malah bertanya.

"Bang, perut Ciara sakit," adunya pada si sulung.

Pun Rama segera dibuat panik. Ia segera melepaskan kaca mata -- yang biasa ia gunakan saat bekerja, dan menatap cemas pada sang adik.

"Sakit? Kamu makan apa? Kenapa bisa sakit?" tanya Rama terlihat sangat khawatir dengan keadaan adiknya, bahkan tangannya sudah bertengger di perut adiknya karena rasa takutnya yang mulai menyergap begitu saja. "atau kamu lupa cuci tangan pas makan tadi pagi?"

Begitulah kira-kira wujud kekhawatiran dari Si Sulung.

Sementara Jonathan hanya melirik tenang ke layar ponsel sebelum akhirnya menatap lurus ke Ciara.

"Datang bulan, ya?" Jonathan berujar.

Dan saat itu juga tangis Ciara meledak saat abangnya yang satu itu; selalu tahu. Menganggukkan kepala tegas berkali-kali dengan air mata yang mulai merembes, gadis bungsu itu malah terlihat seperti balita yang tadi pagi bertamu.

Ciara menangis keras karena sakit di perutnya terasa sangat menyulitkan. Terasa nyeri.

"Datang bulan?" Rama membeo.

Jonathan mengangguk membenarkan pertanyaan Rama. Pemuda remaja itu ikut duduk di sisi lain dan memeluk adiknya -- sayang. Melihat bagaimana Jonathan memperdulikan adiknya tentunya membuat hati Rama senang sekaligus teriris.

Senang karena di balik aksi saling bully di antara keduanya, baik Jonathan ataupun Ciara, mereka akan selalu terlihat saling melindungi satu sama lain. Saling mengerti dan memahami. Sejak dulu.

Bahkan ketika tadi pagi Jonathan mengatakan bahwa Andi adalah abang kesayangan Si Bungsu, Rama berani menjamin bahwa yang paling disayangi Si Bungsu ini adalah Jonathan sendiri. Sejak kecil mereka memang kelihatan sangat dekat. Dan sampai detik ini kedekatan kedua bungsu itu memang tidak bisa diragukan.

Di sisi lain, hatinya merasa teriris karena ia kalah lagi dengan Jonathan. Rasa sesal yang teramat besar menyeruak begitu saja ke dalam dirinya. Dikarenakan kesibukannya yang sudah mendarah daging, ia kehilangan waktu untuk adiknya. Bahkan hal sekecil ini pun ia bisa tidak tahu.

Bahkan terkadang ia lupa untuk mengecek kamar Ciara saat malam hari; seperti yang kerap kali ia lakukan dulu.

"Iya, Bang, udah jatuh tanggal," angguk Jonathan, "kalo dia datang bulan, suka begini, perutnya keram gitu trus nyeri. Agak ngerepotin sih..." Jonathan mengusap kening adiknya yang sudah basah karena keringat.

"Perlu kita bawa ke Rumah Sakit?"

"Nggak usah, Bang!" Ciara dan Jonathan menolak serempak.

Rama melihat keduanya dengan raut bertanya.

SIBLING'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang