Mending cuma es krim lo doang yang gue serang, gimana kalo pacar lo juga gue bantai mati?
-Ciara***
PANAS.
Panas.
Panas.
Astaga, cuaca hari ini kenapa panas sekali, sih?
Entah karena rasa jengkelnya pada Gava atau apa, tapi serius, Ciara sangat gerah meskipun sejak tadi Kashi sudah mencekokinya dengan minuman-minuman segar dan berbagai jenis es krim yang diambil dari kulkas pribadinya, kulkas yang isinya hanya makanan miliknya sendiri.
Tapi, tetap saja, rasanya suhu panas yang dihantarkan oleh sang surya terasa hingga ke seluruh aliran darahnya. Menyebalkan!
"Perasaan... period lo udah kelar deh, Ra, iya ngga sih?" Kashi membanting tubuhnya ke karpet bulu-bulu berwarna biru tua miliknya, mengomel ria tanpa menatap sahabatnya yang kini sibuk menikmati semua jajaran cemilannya dengan raut wajah yang membingungkan setengah mati.
"Hm,"
"Lo kenapa, sih? Aneh banget. Padahal tadi lo masih baik---"
"Gue bilang diem, Shi, ngerti nggak sih!"
"Dih," Kashi mengernyit tak mau kalah. "gue nggak akan diem sebelum lo ngomong lo kenapa. Apaan lo dateng-dateng ke rumah gue langsung ngoceh nggak karuan, mana pake ngambil handphone gue lagi tuh! Maksud lo apaan?"
"Ntar gue kasih tau, jangan sekarang. Temen lo ini lagi unmood tau!" Stik es krim kesukaan Kashi terlempar ke sudut kamar untuk yang kesekian kalinya.
Kashi menatap nanar pada kumpulan stik es krim kesukaannya itu. Duh, harus nabung lagi deh ini supaya bisa beli es krim.
"Unmood ya unmood, tapi nggak pake makan semua stok gue juga!" sungut Kashi tak ada habisnya. Es krimnya, tabungannya, waktunya, dan, ponselnya. Ciara datang dengan kepribadian anehnya dan merampas semua miliknya. Gimana Kashi nggak ngomel coba?!
"Lo sama temen sendiri kenapa kikir banget, sih? Mending cuma es krim lo doang yang gue serang, gimana kalo pacar lo juga gue bantai mati?"
Sejenak Kashi hanya menanggapi kalimat Ciara dengan kernyitan tak mengerti, namun sedetik kemudian ia berseru lantang hingga Ciara pun dibuat terkejut.
"Oh! Gue ngerti nih sekarang! Lo diamuk Bang Gava, ya?" Saking penasarannya, Kashi sampai berlonjak dari karpet hadiah ulang tahunnya itu dan menerjang Ciara hingga gadis itu terhempas ke kasur, "kok bisa, Ra?"
"KASHI!! AWAS DONG, LO BERAAAATTTT!"
"Jawab dulu makanya!" teriak Kashi tanpa bergerak sedikit pun dari atas perut ramping sahabatnya.
"KASHI, SUMPAH YA, KALO LO NGGAK TURUN, GUE BISA MATI!"
"Halah, nggak ada sejarahnya ya orang mati karna ditindih ginian, nggak ada!"
"BERAAATTT, MONYET!"
"Bodo amat!"
"AWAS DONG, SAKIT NIH ONCOM!"
"Heh! Malah ngatain gue. Mampus lo, mampus lo, mampus!" Mengangkat pantatnya dari tubuh Ciara, Kashi tak langsung bangkit, ia beralih meletakkan kedua tangannya pada pinggang Ciara dan menggelitik habis hingga Ciara berteriak keras.
"KASHI APRICIAAAA!!!"
***
"Punya pacar kenapa gini banget, ya,"
KAMU SEDANG MEMBACA
SIBLING'S
General Fiction[ON GOING] (Intinya random, random, dan random. Terima kasih^-^) ••• Hanya segelintir kisah tentang Ciara dan keenam abangnya. Kisah sehari-hari yang gadis itu lalui dengan keenam lelaki dengan kepribadian berbeda-beda. Lelah itu pasti, tapi Ciara...