"Don't be afraid if your life or your heart crumble. At least, in the end, yourself will be as most wanted as crumble cake."
-Ken 2019-
***
Jisoo tidak bisa berhenti menatap isi kotak yang disodorkan Irene.
"Bagaimana?"
Suara Irene membuat Jisoo menoleh padanya lagi. Jisoo terpaku di tempatnya, ia menatap Irene. Bagaimana ia harus menjawab Irene? Apakah ia harus menerima isi kotak ini?
"Apakah kau akan menerimanya, Jisoo?"
Irene menatap Jisoo dalam dan penuh harap. Jisoo meneguk ludahnya, bingung.
"Aku masih menunggu jawabanmu. Aku tau ini terlalu terburu-buru. Maaf. Tapi aku tidak tau lagi bagaimana lagi harus menyembunyikannya."
Irene menunduk malu.
Jisoo berdehem.
"Baiklah, aku terima."
"Benarkah?" Mata Irene berbinar-binar. Ia sangat bahagia.
"Terima kasih Jisoo, terima kasih!"
Irene memeluk Jisoo. Ia sangat bahagia isi di dalam kotak itu diterima oleh Jisoo.
"Iya, aku akan mengambil dan membawa pulang anak kucing ini." Lanjut Jisoo.
"Aku kesana dulu, aku akan bawakan satu lagi."
Irene bergegas pergi entah kemana.
Jisoo terpaku di tempatnya, menunggu Irene membawa seekor kucing yang lain.
Tak lama kemudian Irene datang sambil membawa sebuah kotak lainnya. Ia menyerahkannya pada Jisoo.
"Aku bawa pulang sekarang ya. Mudah-mudahan aku bisa merawat dua anak kucing ini."
"Iya. Kabari aku jika kau butuh sesuatu." Irene tersenyum, matanya tak lepas memandangi Jisoo.
"Tentu." Jisoo tersenyum.
Sebenarnya ia takut Jennie akan marah jika tau ia memungut dua ekor kucing terlantar yang ditemukan di belakang sekolah oleh Irene, tapi rasa kasihannya jauh lebih besar dari rasa takutnya. Dan disinilah ia sekarang, melangkah sampai keluar gerbang dengan dua ekor anak kucing di dalam kardus.
Tak jauh dari sekolahnya ia melihat Jennie, dan beberapa siswa tak dikenal.
"Jennie?"
Jisoo melihat Jennie menarik kerah baju seorang siswa, entah siapa, dengan rokok dijepitan tangan kirinya.
"Dia merokok? Sejak kapan?" Jisoo membulatkan matanya tak percaya.
Jisoo ingin berjalan mendekat tapi ia menahan langkahnya, ragu harus mendekati Jennie atau tidak.
"Hei, sedang apa?." Jisoo terperanjat, seseorang menepuk bahunya.
"Lisa?" Jisoo terkejut.
"Ah, itu.. aku-" Jisoo ragu apakah ia harus memberitahu Lisa tentang Jennie atau tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
You
FanfictionYou are the reason I cry, the reason I laugh, the reason I fall in love with.