You 82: Destiny?

768 95 14
                                    

Irene menanti di depan mini market itu tapi dia tak kunjung datang beberapa hari ini.

Ia memutuskan berjalan pulang.

Seulgi memang sedang sibuk-sibuknya sehingga ia tidak memiliki waktu untuk bermain dengan Irene.

"Hah melelahkan."

Seulgi berjalan di sepanjang trotoar yang bertolak arah dengan Irene.

Jarak mereka semakin dekat.

Salju pertama turun di kota itu. Irene berhenti. Ia melihat salju pertama turun.

"Jika keajaiban memang ada, aku ingin melihatnya lagi."

Gumam Irene.

Seulgi berhenti melihat salju itu juga, ketika ia kembali memandang ke depan, tatapan matanya berjumpa dengan mata Irene.

"Jinjja? Kenapa cepat sekali?"

Irene menelan ludahnya susah payah. Ia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Ketika kau yakin tidak ada yang bisa menemukanmu dan kau berjumpa dengan orang itu, percayalah, itu takdir."

Kata-kata Dewa Kematian terngiang di kepala Seulgi saat ia melihat Irene.

Seulgi maju mendekat pada Irene hingga berdiri tepat di depannya.

"Kau tahu? Ada hal yang lebih indah dari sekedar memiliki."

Irene terlalu gugup untuk menjawab, jadi dia hanya menatapi Seulgi yang sedang tersenyum di depannya.

Seulgi melepas syal hitam yang melekat di lehernya dan memindahkannya ke leher Irene.

"Yaitu sama-sama ingin."

Seulgi berbalik, hendak meninggalkan Irene.

"Tunggu!"

Irene menahan tangan Seulgi, menggenggam telapak tangannya dengan erat.

"Lepaskan!"

Tanpa Irene tahu bahwa genggaman tangannya di tangan Seulgi menyeret sejuta kenangan pedih yang terjadi di kehidupan lampau Seulgi.

Seulgi menghempas tangan Irene dengan kasar dan menjauh darinya, kemudian menghilang. Seluruh ingatan yang kembali tiba-tiba itu menghantam kepalanya dengan cepat dan tanpa ampun. Rasa sakit yang terkubur jauh tiba-tiba menderanya dengan berbagai macam penderitaan.

***

Done.

Last session yang baru mau dimulai sebelum cerita ini benar-benar akan tamat sedikit lagi.

Thank's untuk semua reader yang sudah baca sampai sejauh ini.

Well...

Satu pesan khusus malam ini untuk seorang teman.

Wahai temanku yang seperti bulan,

Indah namun tak dapat dimiliki

#happynationalgirlfriendday

bluesapphirediamond

Although we are just a friend :-D

Take care.

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang