You 17: Na Neo Joahae

1.5K 254 75
                                    

"Jisoo mau kemana?"

Sebuah suara muncul dari arah belakangku. Suara lembut milik Chaeyoung.

"Rooftop. Kau mau ikut?"

Chaeyoung mengangguk cepat sambil tersenyum.

"Rencana bagus." Jawabnya.

Maksudnya? Pergi ke rooftop itu rencana bagus?

"Mana Lisa?"

Aku tidak melihat Lisa, biasanya dimana ada Lisa disana ada Chaeyoung.

"Tadi sedang pergi bersama Jennie. Aku memilih untuk menunggu di kelas saja."

Oh, dengan Jennie.

"Tapi kau disini?"

Tadi katanya dia di kelas?

"Aku melihatmu lewat di depan kelasku, lalu mengejarmu sampai sini."

"Oh..." Aku tertawa kecil.

"Untuk?" Sambungku.

"Tentu saja untuk bersamamu! Ayo kita keatas. Pemandangan disana bagus."

Chaeyoung meraih tangan kananku, menggenggamnya erat dan tau-tau kami sudah berjalan cepat menuju rooftop yang selalu sepi.

"Anginnya segar ya."

Chaeyoung tampak menikmati udara diatas sini yang memang terasa nyaman dan tenang. Segar, tapi tidak kencang. Makanya aku bisa melukis dengan tenang disini.

"Wah, itu apa? Pemandangan yang kau lihat dari atas sini?

Tanya Chaeyoung setelah tanpa sadar aku mengabaikannya daritadi.

"Iya." Aku tersenyum.

"Wah, keren sekali. Kau memang jago sekali, Jisoo! Pemandangan indah disini bisa kau gambar persis."

Aku menggeleng pelan.

"Tidak juga. Ini karena terbiasa dari kecil."

"Wah hebat sekali dari kecil sudah diajari menggambar?"

Aku menggeleng lagi sambil menggores pensil diatas buku sketsaku.

"Tidak, justru karena sejak kecil aku selalu sendirian. Ibuku harus bekerja, ayahku tiba-tiba menghilang dan menikah lagi."

"Maaf..."

Chaeyoung tiba-tiba meminta maaf.

"Sudah, santai saja. Tidak apa-apa itu cuma masa lalu. Daritadi apa yang kau lakukan selama aku menggambar?"

Tanyaku.

"Memandangimu."

"Hmm?" Jawabannya membuatku tertawa kecil.

"Pemandangan disini sangat indah. Jadi, selama kau memandangi pemandangan indah disini, aku memandangi pemandangan indah di depanku."

Aku mengerjap-ngerjapkan mataku sebelum terrawa, menatap Chaeyoung, melihat rupanya yang menawan, ia sedang tersenyum menghadapku.

"Chaeyoung...kau..."

"Iya?"

"Tukang gombal."

Ledekku, sambil menertawainya yang sekarang tiba-tiba manyun.

"Jangan begitu, wajahmu jadi jelek karena terlalu menggemaskan."

Aku menarik pipi Chaeyoung.

"Aku tidak gombal."

Jawabnya.

"Jisoo, na neo joahae."

"Nado joahae."

Balasku.

Chaeyoung hanya tersenyum.

"Chakkaman"

Aku berdiri, mendekat ke tepian rooftop, melihat pemandangan dengan lebih detail.

Tiba-tiba sebuah bayangan menghalangi diatas kepalaku.

Aku menoleh keatas.

Buku sketsaku.

Melayang.

"Panas. Nanti kau meleleh."

Chaeyoung sedang memegangi buku itu diatas kepalaku, menghalangiku dari sinar matahari yang memang sedang terik. Aku menoleh ke belakang, ke tempat kami duduk tadi. Oh, tadi kami terhalang bayangan kanopi gedung.

"Gomawoyo."

Aku tersenyum padanya.

"Nado."

Jawabnya.

"Hmm?"

Aku menoleh padanya.

"Gomawoyo, malaikat sepertimu sudah hidup di bumi ini."

Ia tertawa.

"Dasar gombal!"

Aku mencubit perutnya, pelan.

"Ah! Ah! Lagi! Hahaha!"

"Menyebalkan!"

Aku meninju bahunya pelan.

***

"Kau lihat apa?"

Aku mengikuti arah pandang Lisa.

Chaeyoung dan Jisoo diatas sana.

Sedang apa mereka?

Mereka terlihat sedang asik sendiri.

Kulihat lagi Lisa disampingku. Wajahnya berubah sendu.

***

"Hari ini aku menyatakan perasaanku, dan dia menjawab "nado". Apakah aku harus meneruskan langkah selanjutnya?"

Chaeyoung menutup laptopnya setelah men-shut down-nya. Sepertinya ia akan bermimpi indah malam ini.

***

Hai readers, apa kabar?

Semangat untuk reader yang sedang menghadapi ujian akhir.

Goodluck~

And have a nice day.

Cheerio :-)

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang