Up pagi-pagi, lagi good mood liat notif wattpad 99+ and welcome to new readers :-)
"Terus kenapa kau diam saja?"
Lisa bertanya pada Chaeyoung yang baru saja selesai bercerita.
"Aku tidak diam, Lisa. Kau tahu itu kan. Kau sendiri kenapa tidak menunjukkan apapun? Cuma kau yang tidak menunjukkan reaksi apa-apa seolah semuanya baik-baik saja!"
Chaeyoung menatapi Lisa yang duduk di sampingnya.
"Karena aku tahu kau dan Jennie menyukai Jisoo."
"Jadi? Apa? Memangnya kenapa? Kau merasa tidak enak?"
"Bukan."
Lisa diam sejenak, tampak berpikir.
"Aneh saja aku berebut seseorang dengan sahabat-sahabatku yang masing-masing pernah kusukai."
Lisa tertawa kecil mengingat hatinya pernah berlabuh kemana-mana.
"Itu hati atau marcopolo?" Lisa menertawakan dirinya.
"Colombus!"
Lisa menjitak kepala Chaeyoung.
"Aduh sakit! Untung tidak ada Irene. Mungkin si aneh itu akan jawab Vasco Da Gama bukan Colombus."
"Si aneh? Si aneh yang sekarang posisinya paling dekat dengan Jisoo? Kau harus hati-hati Chaeyoung. Jangan anggap remeh orang lain."
Lisa mengingatkan. Chaeyoung terdiam, tertampar kata-kata Lisa.
"Lalu siapa yang kau sukai sekarang?"
Lisa diam mendengar pertanyaan Chaeyoung.
"Tidak ada." Lisa tersenyum.
"Lalu bagaimana sekarang? Aku tidak bisa berpikir jernih karena kau baru cerita kenyataannya hari ini bahwa Jisoo dan Jennie saudara tiri. Dan kalian dengan kejamnya menyembunyikan fakta itu dariku."
Lisa tersenyum sinis.
"Maaf. Aku tidak tahan lagi, Lisa."
Chaeyoung menunduk sedih.
"Kami juga tidak memberitahu Jisoo bahwa kau orang yang rajin meletakkan makanan di lacinya. Tapi akan kuberitahu nanti."
"Kalian sialan."
Lisa mengatakan itu sambil tersenyum. Tapi malah tampak mengerikan di mata Chaeyoung.
"Suru siapa kau berusaha diam-diam di belakangnya! Aish mengesalkan!"
Bentak Chaeyoung.
"Aku tidak terima Jennie yang bahkan tidak tampak usahanya diawal bisa mendapatkan Jisoo. Maksudku, dia tidak berjuang mendekati Jisoo kan? Kenapa Jisoo memilihnya? Dia tidak berjuang seperti Irene atau sepertimu, atau sepertiku. Aku tidak sirik, hanya tidak terima saja!"
Chaeyoung merasa frustasi.
"Lalu kenapa kau tidak maju?"
Satu pertanyaan Lisa membuat Chaeyoung merasa terbentur.
"Karena ada batas diantara kami."
"Hmm... Sekarang kau pikir. Jennie dan Jisoo lebih tidak mungkin untuk bersama karena batas mereka jauh lebih parah daripada batasmu dan Jisoo. Mengerti?"
"Tapi mereka sudah bersama!"
Chaeyoung berdiri, ia berjalan sambil mengusap wajahnya.
"Kau tahu apa yang harus kau lakukan kalau satu pintu tertutup?" Tanya Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
You
FanfictionYou are the reason I cry, the reason I laugh, the reason I fall in love with.