You 51: Lex Talionis?

1.1K 154 49
                                    

"Eye for an eye, tooth for a tooth."

***

Aku benci melihat Appa-ku harus memohon pada polisi-polisi itu. Aku benci melihat tempat ini. Besi panjang bersekat ini menjijikan. Tempat terburuk yang pernah kutemui. Kalau saja Chaeyoung tidak membantu Jisoo pasti tidak akan ada yang terluka.

Padahal aku hanya ingin menakutinya saja. Salah Chaeyoung suru siapa dia ikut campur. Dia penyebab semua masalah ini terjadi. Kenapa dia begitu bodohnya melindungi Jisoo?

Dan bukannya berpihak padaku.

Aku benci melihat Jisoo dan teman-temannya. Ralat. Teman-temanku dulu. Dia tidak hanya merebut Jennie dariku. Bahkan Lisa melindunginya juga diam-diam. Belum lagi eomma Jennie merebut Appa-ku. Kenapa malah dia yang membenciku? Harusnya aku yang membencinya!

Coba saja kalau aku tidak mencintainya, mungkin membencinya sudah semudah itu.

Dunia sungguh tidak adil. Tidak ada keadilan di bumi ini.

Kenapa aku tidak bisa bahagia?

"Saya minta kasus ini dibekukan."

"Tidak bisa, Pak. Kasus ini tidak bisa dibekukan karena Nona Krystal memenuhi semua unsur pidana di dalam pasal penganiayaan terhadap anak."

"Tapi dia masih anak-anak! Keluarkan dia! Sekarang!"

Teriakan Appa mengejutkanku.

"Tapi Nona Krystal terbukti bersalah, Pak. kasus ini tidak bisa ditutup seenaknya. Nona Krystal harus menjalani persidangannya."

Petugas polisi berseragam biru itu menjawab dengan tenang, seperti sudah terbiasa menghadapi orang-orang seperti Appa.

"Kecuali jika kalian berdamai dengan korban dan korban mau mencabut perkaranya tanpa paksaan."

Appa memejamkan matanya, ia membuang muka dan menghela napasnya kasar. Wajahnya terlihat lelah.

Berdamai dengan Chaeyoung dan keluarganya? Mana mau mereka memaafkanku!

"Aku akan bayar berapapun yang kalian minta. Tolong keluarkan."

Petugas polisi itu menggeleng.

"Kasus sebesar ini tidak bisa ditutupi dengan uang."

"Tapi anak yang tertusuk itu belum meninggal!"

Appa melempar berkas ke meja polisi itu, entah apa isinya.

"Maaf. Kami baru bisa mengeluarkan Nona Krystal jika sudah ada perintah dari atasan kami, Pak. Mohon tunggulah sebentar lagi, sampai Nona Krystal dipanggil dan selesai memberikan keterangannya di ruang interogasi."

"Mana kepala polisi kalian? Aku ingin bicara sekarang!"

Wajah Appa memerah. Ia terus berteriak di depan polisi-polisi itu sambil menunjuk-nunjuk mereka. Dua orang polisi yang mengawalku tadi mencoba menenangkan Appa.

Sepertinya aku harus menerima semuanya. Semua kesialan ini.

Dan semua ini terjadi karena Kim Jisoo.

***

"Mana Jisoo?"

Aku menoleh keatas, bertanya pada Lisa setelah ia mendorong kursi rodaku keluar kamar.

"Tidak datang."

Jawabnya, datar.

"Kenapa?"

"Ya mana kutahu, Chaeyoung."

Benar juga, salah menanyakan ini pada Lisa.

Apa dia benar-benar menuruti perintah Appa padanya?

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang