You 22: Where Is She?

1.3K 230 37
                                    

Sudah sekitar dua puluh menit Chaeyoung berdiri di depan gerbang sekolah.

"Kemana ya?" Irene yang berdiri tak jauh dari mereka mulai gelisah. Ia berjalan ke kiri dan ke kanan.

"Kau tidak melihatnya tadi?"

Lisa menatap Chaeyoung.

"Tidak." Chaeyoung menggeleng.

Ia memang tidak melihat Jisoo ketika kelas sudah bubar.

"Kau lihat Jennie tidak?"

Lisa mulai panik, ia juga tidak melihat Jennie.

"Tadi kan sedang di ruang guru? Bersamamu?"

Tanya Chaeyoung.

"Iya tapi dia pergi duluan. Atau dia sudah pulang?"

Tebak Lisa.

"Masa sih?" Chaeyoung ragu.

"Coba telepon." Usul Irene.

Lisa merogoh kantongnya, dengan cepat ia mencari nama Jennie di ponselnya dan meneleponnya.

"Bisa?" Chaeyoung menunggu Lisa.

"Ah tidak ada sinyal. Aku tidak bisa menelepon Jennie."

"Oh kukira kau menelepon Jisoo. Biar aku saja."

Irene berdecak sebal tanpa ia sadari saat mendengar Chaeyoung ingin menelepon Jisoo.

"Sisa pulsa anda..." Suara operator mengumumkan pulsa Chaeyoung yang tidak mencukupi untuk melakukan panggilan.

"Sial."

"Matikan saja. Atau kau mau meminta Jisoo menanggung biaya panggilanmu?"

Sindir Irene.

"Tentu saja tidak."

"Itu Jennie!" Lisa memekik senang.

Tampak Jennie terengah-engah seperti habis berlari.

"Hei, ada yang lihat Jisoo?"

"Tidak." Sahut ketiga temannya, kompak.

"Tunggu, kenapa kau juga mencari Jisoo?" Selidik Irene.

"Hmm... Benar juga." Gumam Chaeyoung.

Sedangkan Lisa menatap Jennie, lalu beralih menatap Chaeyoung dan Irene.

"Eum... Karena aku mau mengembalikan bukunya." Alasan Jennie.

"Kami juga sedang mencarinya tapi tidak ketemu."

Jawab Chaeyoung.

"Dimana terakhir kau melihatnya?"

Selidik Jennie.

"Perpustakaan." Lisa memberi petunjuknya.

"Iya benar. Kami bertemu dengannya disana terakhir saat jam istirahat."

"Dia sendirian?" Jennie memastikan.

"Iya." Jawab Lisa dan Chaeyoung bersamaan.

"Gawat. Aku melihat Krystal masuk kesana saat jam istirahat mau selesai."

Irene segera berlari ke dalam sekolah, menuju perpustakaan.

"Irene!" Lisa terkejut.

"Irene tunggu!"

Jennie menyusulnya.

"Ikut!" Chaeyoung turut berlari mengikuti Jennie dan Irene.

"Hei!"

Lisa bingung harus apa. Akhirnya ia menyusul mereka ke dalam.

Irene berlari di koridor gedung lantai 3, tanpa jeda, ia berbelok mengikuti jalan menuju perpustakaan. Firasatnya tidak enak.

Tapi ia harus apa? Irene sudah berdiri di depan pintu perpustakaan tapi ia ragu untuk masuk. Ia harus berkata apa?

"Braaak!"

Jennie membuka pintu itu dan bergegas masuk ke dalam, mematahkan keraguan Irene, ia menyusul Jennie ke dalam.

"Disana!" Chaeyoung menunjuk petugas perpustakaan.

"Permisi, Pak. Apakah bapak melihat anak ini?" Chaeyoung menunjukkan foto Jisoo di layar ponselnya.

"Wait... Foto itu jadi wallpapernya?" Bisik Lisa pada Jennie.

"Tidak aneh." Komentar Jennie.

"Aneh." Bantah Lisa.

"Kau cemburu?" Jennie tertawa kecil. Lisa hanya diam.

"Ah iya. Dia sudah pergi kok setelah bel berbunyi." Jawab petugas itu.

"Sendirian?" Irene memastikan.

"Tidak. Bersama seorang siswi lainnya."

"Siapa?" Chaeyoung mulai panik.

"Ah, aku tidak membaca dengan jelas name tag nya."

Mendengar jawaban itu, Jennie segera berlari keluar.

"Jennie!" Lisa membuntuti Jennie, disusul Chaeyoung.

"Kami permisi dulu. Terima kasih." Irene sedikit membungkuk, pamit mewakili teman-temannya.

"Sial. Jisoo, kau kemana? Awas saja kalau dia cari gara-gara lagi. Jika itu memang dia."

Jennie mengumpat kesal karena tidak tau harus kemana mencari kakak tirinya.

"Kita sebaiknya berpencar. Aku kesini, lisa kau ke lantai 2, irene sebaiknya lantai dasar." Chaeyoung memberi usul.

"Baik." Lisa menurut saja.

"Setuju." Irene langsung berbalik mengambil arah berlawanan dengan mereka.

"Kemana... Kim Jisoo kau dimana sebenarnya?"

Gumam Chaeyoung dalam rasa cemasnya.

***










YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang