"Jemput aku. Aku tidak bisa berjalan. Hanya kau yang punya sopir."
Chaeyoung menekan tombol send di roomchatnya pada Lisa.
"Masih jam 5. Dia harus membacanya dan datang kesini!"
Chaeyoung melanjutkan tidurnya.
Setelahnya dia tidak bangun lagi sampai sebuah suara teriakan membangunkannya.
"Bangun! Kau mau tidur sampai jam berapa?!"
"Ah.. Eomma, sebentar lagi."
"Menyedihkan sekali."
"Nde??" Chaeyoung tersadar itu bukan suara eommanya.
Ia terduduk.
"Lisa?! Sedang apa kau?"
"Bukannya kau yang memintaku menjemputmu?"
"Tapi ini kan baru jam-hah?!"
Chaeyoung terkejut melihat jam dindingnya menunjukkan pukul 10 pagi.
"Kita terlambat!" Chaeyoung refleks berdiri dan berlari menuju kamar mandi.
"Aw! Ah!" Ia lupa kakinya sedang luka dan hampir terjatuh.
"Hati-hati." Lisa menahan badannya dari belakang.
Chaeyoung menatapnya, Lisa juga. Mereka bertatapan selama beberapa detik. Menikmati wajah dan tatapan masing-masing.
"Kau datang jam berapa tadi?" tanya Chaeyoung.
"Jam 5 lewat 10."
"Hah?!" Chaeyoung tidak percaya.
"Lalu kau?"
"Aku tidur disampingmu. Sampai jam 6, dan aku mandi, berganti baju, menunggumu bangun tapi tidak bangun-bangun." lanjut Lisa.
"Kenapa tidak dibangunkan saja?" Chaeyoung sedikit menyesal harus tidak masuk sekolah hari ini.
"Mana bisa setelah melihatmu tidur pulas sekali." Lisa mengalihkan pandangannya, ia malu.
"Oh, begitu.." Chaeyoung tersenyum melihat Lisa.
"Gomawo!" Chaeyoung mengecup pipi Lisa, setelahnya masuk ke toilet dan membanting pintu dengan keras di depan Lisa.
BLAM.
Lisa menatap pintu itu sambil mengelus pipinya.
***
"Jadi apa rencanamu hari ini?"
Tanya Chaeyoung.
"Bolos bersamamu."
Jawab Lisa.
Mereka sedang makan siang berdua, masih di rumah Chaeyoung.
"Oh, jadi ini rencana C nya. Sebenarnya aku punya rencana D." sambung Chaeyoung sambil menyuap roti ke dalam mulutnya.
"Apa?" tanya Lisa.
"Membuatmu jatuh cinta padaku lagi dan menikahimu." Chaeyoung tersenyum tulus, dia menatap Lisa dengan hangat.
Lisa tahu Chaeyoung sedang tidak bermain-main.
"Yasudah. Buktikan saja omonganmu, jangan jadi omong kosong."
"Jadi sekarang kita kembali seperti dulu?" Mata Chaeyoung berbinar menatap Lisa. Dia merasa mendapatkan kembali harapannya.
"Nde."
"Jinjja?! Jeongmal gomawoyo." Chaeyoung memeluk Lisa erat-erat.
Lisa hanya tersenyum saja melihat kelakuan kekasihnya itu.
"Tolong jangan ada drama tolol lagi di hari pernikahanku." gumam Lisa.
***
Sorry re-publish.
You 78, 79, 80, tertulis Part.
Harusnya You.
I don't like it, so I change it.
Best regards,
Cruel Author
Ken
KAMU SEDANG MEMBACA
You
FanfictionYou are the reason I cry, the reason I laugh, the reason I fall in love with.