Bab 59 - Cause You're Here

1.5K 213 48
                                    

Bab 59 - Cause You're Here

'Kamu udah pernah punya cewek?'

Pertanyaan Dera yang baru masuk lewat chat di ponselnya itu membuat Dhika tersenyum. Ia menoleh ke samping dan Dera menggenggam erat ponselnya, sementara tatapannya lurus ke arah layar televisi.

'Aku udah punya kamu, dan aku nggak butuh yang lainnya.'

Dhika mengirim balasan, dan setelah membacanya, Dera menatap Dhika dengan mata menyipit. Gadis itu lalu menunduk untuk membalas chat dari Dhika.

'Jadi, udah pernah punya cewek? Berapa?'

Dhika nyaris terbahak saat itu juga, tapi ia berhasil menyamarkan tawanya dalam batuk, menarik perhatian Lyra. Gadis itu seketika menatapnya tajam.

Dhika berdehem, lalu menunduk dan membalas di ponselnya,

'Berapa? Aku kelihatan kayak yang punya cewek lebih dari satu ya, Ra?'

Balasan Dhika itu membuat tatapan kesal Dera terarah padanya.

'AKU. NGGAK. PERNAH. PUNYA. COWOK. SATU. PUN.'

Dhika kembali terbatuk untuk menyamarkan tawa senangnya membaca chat dari Dera itu.

'Kalau gitu, boleh aku jadi yang pertama dan satu-satunya?'

Balasan Dhika itu membuat Dera menahan napas, sebelum menoleh pada Dhika.

Dhika kembali mengetik, tapi alih-alih mengirimkan chat-nya, ia menunjukkannya pada Dera,

'Kamu juga yang pertama, dan satu-satunya buat aku.'

Dhika tak dapat menahan senyumnya ketika akhirnya Dera tersenyum. Namun, kesenangan Dhika itu harus berakhir ketika terdengar suara Lyra,

"Time out!"

Dera dan Dhika menoleh pada Lyra yang tiba-tiba menghentikan filmnya, begitu pun yang lain. Lyra menunjuk Dhika dengan ekspresi kesal.

"Kita di sini buat nonton film, bukan bikin film sendiri," Lyra berkata.

Dhika belum sempat membalas ketika Erlan sudah menanggapi Lyra,

"Dan lo dari tadi nonton mereka, bukannya nonton filmnya. Good point, Lyr."

Lyra menatap Erlan dongkol.

"Kalau kita ganggu, kita bisa keluar," Dhika menawarkan diri.

Lyra kontan melotot ke arahnya. "Lanjutin apa pun yang kamu lakuin, tapi jangan pergi ke mana-mana. Kalaupun kamu pergi, nggak sama dia." Lyra mengedik ke arah Dera dengan protektif.

Dhika mengangguk patuh, tahu melawan Lyra hanya akan membuat masalah semakin parah. Ia sudah belajar dengan baik tentang itu dari Ryan. Bisa-bisa Lyra melarang Dera menemui Dhika lagi.

"Kalau lo envy, ngomong aja, Lyr. Gue juga bisa kok, berperan jadi couple sama lo," Erlan berkata seraya kembali melanjutkan filmnya.

Lyra mendesis kesal, tapi tak berkomentar apa pun karena film sudah kembali dilanjutkan. Ryan dan Prita sempat tersenyum geli, sementara Dhika melempar tatapan berterima kasih pada Erlan yang dibalas dengan kedipan, membuat Dhika mendengus pelan.

Dhika menoleh ke samping dan tak bisa menahan kecewanya saat Dera fokus menonton filmnya. Lyra benar-benar ahli dalam mengganggu hubungan orang lain.

Dhika mengetik di ponselnya,

Just Be You (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang