Bab 70 - Can't Get Away From You

1.4K 202 23
                                    

Bab 70 - Can't Get Away From You

"Belum apa-apa, lo udah kena tackle keras gini, Lyr," Arman berkata.

Lyra tak membalas karena ada papa mereka di depannya.

"Kamu bisa ngatasin masalahmu tadi dengan baik. Ke depannya, bakal banyak masalah kayak gini, jadi jangan lengah," papanya berkata.

Lyra mengangguk. Bahkan meski kata yang ingin didengarnya dari papanya belum didengarnya, tapi kata-kata papanya itu setidaknya sudah cukup, mengingat acara tadi hampir saja kacau.

"Papa langsung pulang?" tanya Lyra.

Papanya mengangguk, menepuk bahu Lyra sekilas, sebelum berbalik pergi. Beberapa direktur yang menunggu tak jauh dari mereka tadi, mengikuti papa Lyra, sementara Arman masih tinggal.

"Good job, Lyr. Gue bangga sama lo," Arman berkata.

Lyra mendengus pelan. "Lo tadi udah nahan ketawa gara-gara acara gue hampir kacau, kan?"

"Itu lo tahu," balas Arman enteng. "Erlan mana?" tanyanya.

Lyra mengedik ke belakang venue, tapi alih-alih pergi mencari Erlan, Arman malah menyerukan nama pria itu, membuat Lyra mendesis kesal.

"Makasih ya, udah ngebantuin Lyra tadi," ucap Arman begitu Erlan sudah berdiri di samping Lyra.

Erlan melirik Lyra. "Udah tugas gue, sih. Lagian, gue kan juga bertanggung jawab sepenuhnya sama proyek ini."

"Kalian udah nyari tahu siapa yang ngacauin acara kalian tadi?" tanya Arman.

"Gue bisa urus itu sendiri," tukas Lyra. "Dan sebelum lo balik, tolong bilang sama Direktur Pemasaran lo buat nemuin gue. Ada yang mau gue omongin sama dia."

"Dia yang nyabotase acara ini?" Arman mengerutkan kening ragu.

"Mungkin dia pikir, gue nggak punya bukti. Makanya dia bisa sepercaya diri itu nantang gue," dengus Lyra.

"Bukti apa?" Giliran Erlan yang bertanya.

Lyra tersenyum. "Begitu penampilan gue selesai tadi, gue langsung ngehubungin orang gue dan ngasih dia gambaran tentang situasi di sini. Dia langsung tahu apa yang harus dia lakuin. Keren, kan?"

Erlan mengerutkan kening. "Lo udah nemuin Pak Danu?"

Lyra mendengus sinis. "Keluarganya, lebih tepatnya. Istri sama anaknya ada di California. Mereka udah ada di sana sejak seminggu terakhir. Tapi, mereka milih tempat yang salah. Karena selama gue di Amerika, gue udah ngebangun kastil gue sendiri di sana, dan juga prajurit-prajurit gue.

"Jelas mereka udah ngerencanain ini dari jauh-jauh hari. Meski harusnya mereka bisa buat rencana yang lebih bagus lagi. Misalnya dengan ngerusak semua pakaian buat fashion show-nya. Atau buat gue kecelakaan ..."

"Lyra!" bentak Erlan.

Lyra menatap pria itu. "Karena itu yang bakal gue lakuin ke mereka."

Erlan menyipitkan mata cemas. "Jangan bodoh deh, Lyr. Keluarganya nggak bersalah. Kalau lo mau ngehukum Pak Danu ..."

"Makanya," Lyra memotong tajam, "harusnya dia nggak bikin masalah sama gue."

Arman berdehem. "Dan Direktur Pemasaran itu?" tanyanya.

Lyra tersenyum miring. "Apa lo nggak tahu kalau dia nyuri uang perusahaan dua tahun lalu?"

"Pas gue nyelidikin, uang itu dipakai sama kakaknya yang bangkrut dan hampir bunuh diri," Arman memberitahu.

Just Be You (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang