01.

51.7K 2.3K 76
                                    

Hari ini Abbey mengenakan wedding dress putih milik Christian Dior yang sudah ia persiapkan sejak dua bulan yang lalu. Gaun tersebut melekat sangat indah pada tubuhnya.

Dengan menggenggam tangan Langner, Abbey berjalan menyusuri altar dengan perasaan yang berkecamuk. Sedari tadi senyum tak luput dari wajah Abbey, mungkin sebentar lagi bibirnya akan robek.

Sedangkan Arlington dengan balutan tuxedo hitam menyambut uluran tangan tunangannya dari Langner. Saat dimana Arlington menggenggam tangan Abbey di atas altar ia tau sejak itu Abbey akan menjadi tanggung jawabnya sampai mereka menua atau setidaknya sampai salah satu dari mereka membusuk ditanah.

Arlington melirik sekilas kearah Langner meminta persetujuan. Langner mengangguk kecil seolah mengerti kemudian Arlington mulai menggenggam erat tangan Abbey.

"Saya Arlington Wang menerima engkau Starley Langner sebagai istri saya yang sah dan satu-satunya. Saya berjanji untuk setia kepadamu dalam suka dan duka dengan segala kekurangan dan kelebihanmu. Saya akan selalu mencintai dan menghormatimu sepanjang hidupku."

Pria itu mengucapkan janjinya di depan para saksi dan keluarga inti yang hadir dengan tanpa ragu.

Mata Abbey bertemu dengan mata Arlington. Pria yang pernah menolaknya dengan mentah sedang berdiri di depannya, menggenggam tangannya dan baru saja mengucapkan janji untuk sehidup semati bersamanya.

"Saya Starley Langner menerima engkau Arlington Wang sebagai suami saya yang sah dan satu-satunya. Saya berjanji untuk setia kepadamu dalam suka dan duka dengan segala kekurangan dan kelebihanmu. Saya akan selalu mencintai dan menghormatimu sepanjang hidupku."

Mata Abbey berbinar kembali menatap suaminya dengan penuh damba. Seolah terhipnotis akan rupa pria yang sekarang berstatus sebagai suaminya itu.

Setelah mereka mengucapkan janji, Arlington menyematkan cincin pernikahan di jari manis Abbey begitu juga sebaliknya.

Hingga tiba saatnya proses terakhir dimana pendeta mempersilahkan Arlington untuk mencium Abbey. Jantung Abbey berdegub kencang menunggu Arlington membuka veil-nya. Sekarang ia bisa dengan jelas menatap setiap lekuk wajah suaminya itu.

Abbey memejamkan matanya sembari sedikit memajukan bibirnya, guna mempermudah Arlington. Ia menunggu hingga akhirnya ia merasakan benda kenyal yang menempel pada dahinya diiringi sorakan dari para tamu. Abbey membuka matanya, ternyata Arlington mencium dahinya bukan bibirnya.

Abbey mengenakan make up tipis sehingga terlihat semburat merah di pipinya menandakan ia malu. Entah malu karena di cium oleh pria untuk yang pertama kalinya atau malu karena ia terlalu percaya diri Arlington akan mencium bibirnya.

 Entah malu karena di cium oleh pria untuk yang pertama kalinya atau malu karena ia terlalu percaya diri Arlington akan mencium bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah pemberkatan selesai, Abbey langsung bergegas ke tempat resepsi. Ia dengan cepat mengganti gaunnya dengan backless dress Christian Dior, gaun tersebut menampakkan punggung mulusnya. Ia sedang bersiap untuk acara resepsinya yang diadakan disalah satu hotel milik keluarga Wang dengan ratusan tamu undangan.

ReasonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang