[COMPLETED] Tak pernah terlibat skandal bersama perempuan merupakan reputasi besar yang Arlington pegang hingga sekarang. Kehidupannya yang tampak sempurna sukses membuat Abbey rela menyerahkan diri secara sukarela kepadanya.
Arlington pun berhasil...
Bukan hanya Arlington, Shaleeya yang membaca surat itu juga menjadi sesak. Ia tidak percaya jika Abbey melakukan semua ini.
Cerai?
Arlington hanya diam dengan pandangan yang kosong setelah melihat surat tersebut. Lidah pria itu terasa keluh untuk bekerja sama mengeluarkan kata-kata, semua terasa gelap untuknya sekarang.
Lihatlah betapa Arlington sangat mencintai Abbey? Adiknya yang bodoh itu hanya tidak mengerti tentang perasaannya sendiri.
Melihat tanda tangan Abbey di atas sana membuat hatinya sangat sakit. Pria itu hanya bisa menopangkan tangannya pada dagu dengan kasar, tak percaya dengan apa yang ia lihat.
Arlington berjanji tidak akan pernah melepaskan Abbey, ia pernah berjanji.
Tidak ada kata perceraian atau perpisahan dalam kamus pernikahannya.
Jika Abbey memang mengingkan perceraian, maka ia harus memintanya sendiri kepada Arlington, dan jangan harap Arlington akan mengabulkannya begitu saja, karena—
"Tunggu..." sela Shaleeya dengan cepat ketika melihat sesuatu yang terjatuh dari dalam map tersebut. "Apa ini milik Abbey?"
Sebuah rantai kalung tipis jelas ia dapati ketika Arlington menarik surat tersebut dari dalam map. Kalung itu terjatuh begitu saja.
Samar-samar Arlington mengangguk lesu, tak terlalu peduli dengan temuan Shaleeya. "Itu kalung yang aku berikan kepadanya."
"Kenapa dia memasukan kalung ke dalam sini?"
Shaleeya bergeming, bukan sesuatu yang besar karena bisa saja Abbey memang sengaja mengembalikan kalungnya karena kalung itu adalah kalung pemberian Arlington, tetapi Shaleeya justru penasaran dengan tujuan Abbey memasukan kalung ini.
Ya... Itu kalung pemberiannya saat ulang tahun perempuan itu.
Pemberiannya...
Seperkian detik kemudian Arlington langsung menoleh ketika ia menyadari sesuatu.
"Apa liontinnya ada di dalam sana?"
"Aku rasa tidak," Shaleeya menggeleng, mengecek ulang isi map tersebut. "Hanya ada kalungnya."
Tangan Arlington sontak menarik kalung tersebut dan menggenggamnya erat. "Luigene, kau bisa melacaknya bukan? Aku menanam chip pelacak di dalam liontinnya."
"Bagaimana bisa? Apa Abbey tau?"
Bukan hanya Luigene, semua yang berada di sana menoleh ke arah Arlington. Pria itu seolah terobsesi dengan alat pelacak karena terbukti menanam alat pecak hampir di semua benda termasuk kalung yang ia berikan kepada istrinya sendiri.
"Arlington? Kau menyeramkan," protes Adrlyan menatap Arlington tak santai. "Jangan bilang kau juga menanam chip di celana dalamku?"
Dulu Arlington memang pernah menanam chip pelacak pada sepatu mereka semua, hanya untuk bersenang-senang dan menyiduk teman-temannya jika sedang bersama perempuan. Tetapi itu tetap sangat menyeramkan.
"Waktu itu aku pernah memarahinya karena dia melepas kalung ini, aku bilang aku bisa mengetahui keberadaannya dengan kalung ini, jadi aku rasa dia tau dan sengaja memberikan pesan."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.